SOLOPOS.COM - Kondisi SD Bedono 1, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak yang terkena dampak abrasi. (Suara.com)

Solopos.com, DEMAK – Diterjang air laut, tembok sekolah dasar (SD) Bedono 1, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, jebol. Dari keseluruhan ruangan, kini hanya tersisa tiga ruangan yang saat itu juga ikut tenggelam karena posisinya lebih rendah dibandingkan dengan posisi halaman.

Sebenarnya, pihak sekolahan sudah beberapa kali meninggikan ruangan kelas agar tetap bisa digunakan untuk belajar, namun usaha tersebut seperti sia-sia.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Hampir setiap hari air rob masuk ke dalam ruangan kelas. Wasiul Maghfiroh, guru agama SD Bedono 1 sadar sekolahnya sudah tak layak digunakan untuk sarana pendidikan. “Namun mau gimana lagi, ” paparnya, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Jateng Gudangnya Harta Karun, Ini Buktinya

Selain itu, beberapa peralatan untuk mengajar seperi meja, kursi, papan tulis, buku dan beberapa berkas yang juga hanyut terseret ombak. “berkas dan buku banyak yang hilang juga,” katanya menceritakan.

Karena ruangan tak memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran, akhirnya para siswa terpaksa belajar di luar ruangan. Beberapa ada yang belajar di warung, dermaga dan lapangan. Padahal, saat itu para siswa sudah mendekati waktu untuk ujian sekolah.

“Kebetulan satu kelas hanya 15 siswa ya jadi bisa leluasa. Sambil melakukan pelajaran di luar ruangan, ruang kelas mulai diurug. Alhamdulillah saat itu para siswa bisa melakukan ujian,” ucapnya.

Baca juga: Diterjang Gelombang Saat Berenang, Wisatawan Cianjur Tenggelam,

Guru SD Bedono 2, Sukari mengatakan, sekolah di Bedono 1 menurutnya memang sudah tak layak pakai. Terdapat 30 siswa yang akhirnya dipindahkan ke SD Bedono 2 sejak awal semester yang lalu.

“Sekolahnya tak bisa untuk aktifitas siswa, sudah tak layak pakai. Kalau di sini kan walupun juga sering rob namun masih ada mangrove. Jadi ombaknya agak tertahan,” ujarnya.

Karena ruangan tak cukup, beberapa ruangan juga terpaksa dialihfungsikan. Ruang kantor guru juga terpaksa dijadikan kelas untuk para siswa karena ruangan untuk belajar kurang.

Baca juga: Vaksin Covid-19 di Kudus Kedaluwarsa, Ganjar Bantah Terlambat Kirim

“Kalau yang kita tempati ini awalnya adalah perpustakaan, sekarang dijadikan tempat kantor guru,” paparnya.

Dia menyebut, siswa SD Bedono 1 mulai pindah ke SD Bedono 2 pada bulan Juli ketika tahun ajaran baru. Pada awalnya, pemindahan tersebut diwarnai aksi penolakan oleh wali murid.

“Pada tak mau karena jauh dari rumah terutama ketika musim hujan kan rob, banyak orangtua yang khawatir. Namun akhirnya bisa memahami,” ucapnya dikutip dari Suara.com.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya