Jateng
Senin, 24 Januari 2022 - 12:54 WIB

Misteri Cupu Manik Astagina & Asal-Usul Telaga Warna

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Telaga Warna Bogor (sumber : fotowinara.com)

Solopos.com, WONOSOBO — Telaga Warna adalah salah satu objek wisata di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang dikenal dengan fenomena perubahan warna airnya. Fenomena alam unik itulah yang kemudian dinisbatkan dalam nama objek wisata tersebut.

Dihimpun dari Wikipedia, Kamis (20/1/2022), berdasarkan kajian ilmiah, perubahan warna pada air di Telaga Warna dikarenakan adanya kandungan sulfur yang cukup tinggi sehingga saat sinar matahari mengenainya, maka warna air di Telaga Warna ini berubah-ubah.

Advertisement

Meskipun sudah ada penjelasan secara ilmiah terkait perubahan warna tersebut, namun mitos dan legenda masih selalu dipegang oleh masyarakat setempat. Dilansir dari berbagai sumber, perubahan warna air di Telaga Warna ini oleh masyarakat setempat dikaitkan dengan kisah Karmapala mengenai Cupu Manik Astagina, pusaka milik Batara Surya yang diberikan kepada Dewi Indradi.

Baca Juga: Ini Isi Ramalan Sabdo Palon Nagih Janji

Batara Surya tertarik dengan paras Dewi Indradi yang cantik, sedangkan Dewi Indradi sedang menunggu pujaan hatinya, Resi Gotama yang melawan Prabu Ganjendramuka dalam peperangan perebutan dirinya. Namun saat itu, Batara Surya yang menyamar menjadi Resi Gotama berhasil membuat Dewi Indradi takluk hingga akhirnya mereka memadu kasih.

Advertisement

Singkat cerita, Batara Surya yang menunjukan wujud aslinya kepada Dewi Indradi hendak kembali ke kayangan dan sebelum pergi, Batara Surya memberikan Cupu Manik Astagina. Pusaka itu dapat melihat apa yang terjadi di kayangan dan dunia. Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa pusaka tersebut menyimpan kenangan Dewi Indradi dan Batara Surya saat memadu kasih.

Singkat cerita, Dewi Indradi menikah dengan Resi Gotama dan melahirkan tiga orang anak, yaitu Dewi Anjani, Subali dan Sugriwa. Hingga akhirnya keberadaan cupu manik yang harusnya dirahasiakan itu diketahui oleh Resi Gotama dan membuat dia marah hingga akhirnya membuang cupu manik tersebut yang jatuh terpisah di dua telaga, yaitu telaga Sumala dan Telaga Nirmala.

Baca Juga: Ramalan Sabdo Palon Nagih Janji, Obrak-Abrik Tanah Jawa?

Advertisement

Dari kisah Cupu Manik Astagina tersebut, masyarakat percaya bahwa warna-warna yang telihat di Telaga Warna ini adalah hasil dari tumpahnya sebagian besar isi pusaka tersebut. Sementara bagian tutupnya jatuh di Telaga Sumnala dan wadahnya di Telaga Nirmala.

Warna-warna yang berubah di Telaga Warna ini kerap terjadi pada pertengahan tahun di mana periode tersebut adalah musim peralihan dari musim hujan ke musim panas. Pada periode itu juga, sinar matahari bersinar terik sehingga membantu perubahan warna di Telaga Warna ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif