SOLOPOS.COM - Situs Gunung Padang Cilacap (Sumber: uny.ac.id)

Solopos.com, CILACAP — Gunung Padang Cilacap juga dikenal sebagai Situs Pabahan yang berlokasi di Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Situs yang menyerupai piramida atau punden berundak ini konon tampak seperti batuan panjang berbentuk heksagonal yang tetumpuk begitu saja.

Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (1/3/2022), juru kunci situs bersejarah tersebut, Ganda Sasmita, mengatakan situs tersebut konon merupakan peninggalan Kerajaan Padjajaran yang diyakini dulunya berupa tumpukan kayu yang akan digunakan untuk membangun kerajaan. Namun karena tidak jadi dipakai, kayu tersebut teronggok begitu saja dan lambat laun berubah menjadi batu.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Baca juga: Asale Danau Tampomas, Surga Tersembunyi di Puncak Gunung Banjarnegara

Ganda menambahkan bahwa dulunya formasi batuan tersebut masih tampak indah, tersusun rapi dan membentuk latar menarik dengan tinggi 14 meter dan lebar 12 meter. Awalnya, menurut Ganda situs tersebut tidak boleh dipublikasikan oleh sang penunggu. Akan tetapi lambat laun, sang penunggu memperbolehkan situs itu diketahui publik.

Ketakutan Ganda saat itu dikarenakan jika kisah terkait situs pabahan ini tersebar, masyarakat akan kembali menjarah kayu besar yang masih banyak terdapat di tempat itu. Jika hutan gundul, masyarakat di bawah Gunung Padang Majenang Cilacap akan kesulitan mendapatkan air dan terancam mengalami tanah longsor dan banjir.

Baca juga: Misteri Kali Pemali Brebes, Setiap Tahun Meminta Korban

Hingga sekarang, oleh sebagian masyarakat, situs pabahan ini digunakan sebagai tempat berdoa jika memiliki keinginan, seperti rezeki melimpah, dilancarkan jodohnya dan juga usaha pekerjaannya. Salah satu pengunjung bernama Siti mengatakan jika pada sebab tertentu, situs pabahan ini akan terlihat cahaya merah memancar.

Dari peristiwa tersebut, situs ini dinamakan Gunung Padang. Sebelumnya, situs ini dinamakan Gunung Cendana karena banyak ditemukan kayu cendana di tempat itu. Untuk beroda di situs Gunung Padang tersebut, pengunjung harus mengambil air wudu untuk membersihkan diri. Air diambil dari Sungai Cikahuripan yang bermakna air kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya