Jateng
Rabu, 5 Januari 2022 - 17:53 WIB

Misteri Kawuk dan Penjaga Lapas Nusakambangan

Chelin Indra Sushmita  /  Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kawuk (Sumber: Facebook)

Solopos.com, CILACAP — Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah merupakan wilayah yang masih alami dan menyimpan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna. Salah satu jenis fauna yang paling banyak mencuri perhatian dan berkembang menjadi mitos di Nusakambangan adalah kawuk.

Konon, kawuk adalah hewan paling buas di Nusakambangan. Menurut warga setempat, hewan ini masih satu kerabat dengan komodo dan biawak. Namun ukuran tubuh kawuk konon lebih besar dan memiliki insting memangsa yang sangat tinggi terhadap manusia.

Advertisement

Terkait asal muasal Kawuk, belum ada sumber dan literasi yang menjelaskan secara terperinci terkait hewan pemangsa manusia tersebut. Begitu juga dengan hasil penelusuran Solopos.com di Internet, tidak banyak artikel yang menjelaskan tentang kawuk.

Baca juga: Asale Kawuk, Pemangsa Mayat Manusia di Nusakambangan

Kebanyakan informasi berisi mitos dan misteri kawuk yang dikenal sebagai hewan pemangsa mayat manusia. Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube, Rabu (5/1/2021), kawuk diperkirakan berasal dari kawasan teluk Solok, daerah Pangandaran, Jawa Barat yang secara administratif masih satu kawasan dengan Pulau Nusakambangan.

Advertisement

Melalui informasi yang didapat dari video tersebut, kawuk dipercaya dapat memangsa siapa pun yang berada di hadapannya. Sementara berdasarkan keterangan warga sekitar, kawuk menyerang target mangsanya dengan posisi berdiri dan teknik penyerangan kawuk ini tidak terkirakan oleh targetnya.

Baca juga: 3 Binatang Buas di Pulau Nusakambangan, Buaya – Kawuk

Kawuk juga memiiki insting penciuman terhadap mayat manusia yang kuat dan konon, kawuk juga memangsa mayat manusia. Oleh sebab itu, banyak orang meyakini kawuk berkeliaran di sekitar lapas Nusakambangan yang disebut sebagai penjaga.

Advertisement

Keberadaan kawuk ini diyakini menjadi salah satu penyebab para napi tidak bisa dengan mudah kabur dari lapas di pulau terluar itu. Mitos kawuk yang suka memakan mayat manusia ini paling santer terdengar oleh kalangan masyarakat setempat. Hal ini membuat mereka tidak berani menyimpan mayat di rumah karena takut bakal diserang segerombolan kawuk yang datang di malam hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif