Jateng
Selasa, 22 Februari 2022 - 12:12 WIB

Misteri Makam di Tengah Laut Demak, Tak Tenggelam Meski Diterjang Ombak

Latif Ghufron Aula  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makam apung Syekh Muzakir di Demak. (Antara)

Solopos.com, DEMAK  — Kabupaten Demak merupakan kota di Jawa Tengah yang memiliki julukan Kota Para Wali. Meski dikenal religius, Kabupaten Demak juga menyimpan misteri, salah satunya adanya makam di tengah laut.

Seperti diketahui, Demak memiliki sejumlah wisata religi yang menjadi jujugan para peziarah dari berbagai daerah. Destinasi tersebut yakni Masjid Agung Demak, makam Sunan Kalijaga, dan juga makam Syekh Mudzakir.

Advertisement

Meski tak terkenal seperti makam Sunan Kalijaga, makam Syekh Mudzakir ini juga patut untuk dijadikan sebagai tujuan wisata religi. Letak makam satu ini cukup unik, yakni berada di tengah lautan, tepatnya di Desa Bedono, Kecamatan Sayung.

Baca Juga: Hidden Gems! Curug Semawur, Objek Wisata Kendal yang Masih Asri

Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Demak, demakkab.go.id, Minggu (20/2/2022), Syekh Mudzakir lahir di Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Demak. Makam ulama ini disebut menyimpan misteri yang belum diketahui banyak orang.

Advertisement

Syekh Mudzakir merupakan sosok tokoh penyebar Islam di kawasan Desa Tambaksari, Sayung. Selain dikenal sebagai pendakwah, Syekh Mudzakir juga memiliki kesaktian ilmu kanuragan dan mampu menyembuhkan penyakit atas seizin Allah SWT.

Dengan memiliki kelebihan tersebut, Syekh Mudzakir dapat berdakwah dengan menggunakan sarana tersebut. Selain memiliki keistimewaan semasa hidupnya, tokoh agama ini juga mendapatkan karamah setelah wafat, yakni makamnya yang terletak di tengah laut tak pernah tenggelam atau roboh meski dihantam gelombang laut.

Baca Juga: Api Mrapen Grobogan, Api Abadi yang Muncul dari Tongkat Sunan Kalijaga

Advertisement

Makam tokoh dari Demak ini tak pernah sepi dari peziarah meski berada di tengah laut. Ahli warisnya juga masih merawat dengan baik makam sang ulama hingga saat ini.

Bagi peziarah yang ingin ke wisata religi ini dapat melalui dua jalur, yaitu darat dan laut. Perjalanan jalur darat dapat dengan berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh 1 km. Sedangkan jalur laut peziarah dapat menggunakan perahu dari Pantai Morosari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif