SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, saat mengumumkan pengungkapan kasus pembunuhan perempuan di dalam lemari hotel di Mapolrestabes Semarang, Jumat (12/2/2021). (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Misteri mayat perempuan yang ditemukan dalam lemari di kamar Hotel Royal Phoenix, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akhirnya terungkap. Aparat kepolisian telah menangkap pelaku pembunuhan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) itu.

Pelaku adalah O, 30, warga Desa Tosari, Kecamatan Jaraksari, Kabupaten Wonosobo. Pelaku ditangkap di rumahnya kurang dari enam jam setelah mayat perempuan berinisial N, 30, asal Subang, Jawa Barat (Jabar) itu ditemukan, Kamis (11/2/2021) pukul 11.00 WIB.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan kemudian meletakkan di dalam lemari hotel yang terletak di Jl. Sriwijaya No. 30, Kecamatan Semarang Selatan. Ia nekat menghabisi nyawa korban yang juga kekasihnya karena sakit hati dan emosi karena dihina dengan kata-kata “kowe wong lanang ki kerjo ngopo! [kamu tu lelaki kerja kenapa!.”

Baca Juga: Siaga Hijau, Kondisi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Dipastikan Aman

“Dengan investigasi jajaran, dalam 6 jam kami bisa mengungkap pembunuhan. O adalah orang Wonosobo. Motifnya percekcokan antara korban dan tersangka. Korban dan tersangka sudah seperti suami istri, bahkan nikah siri,” ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, saat konferensi pers kasus pembunuhan tersebut di Mapolrestabes Semarang, Jumat (12/2/2021).

Kapolda menambahkan dari keterangan para saksi, sebelum peristiwa pembunuhan di Hotel Royal Phoenix Semarang itu, tersangka dan korban sempat bertengkar. Pemicunya, korban cemburu terhadap tersangka karena berbincang dengan wanita lain di depan resepsionis hotel.

“Cemburu karena lelakinya enggak kerja. Lalu, pada suatu hari korban melihat tersangka mengobrol dengan perempuan lain. Korban akhirnya marah dan mencaci-maki tersangka. Tersangka lalu ‘gelap mata’,” imbuh Kapolda.

Pelaku

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iskandar F. Sutrisna, mengatakan tersangka merupakan suami siri sekaligus muncikari korban. Keduanya sudah menikah siri selama dua tahun. Selama ini, korban berprofesi sebagai pekerja seks dengan menerima tawaran secara online atau booking online (BO).

Baca Juga: Kasus Klaster Keluarga Meledak, Pemkab Madiun Bikin Ruang Isolasi di Kecamatan

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat seorang perempuan ditemukan penuh misteri di lemari kamar Hotel Royal Phoenix, Kamis siang. Mayat perempuan korban pembunuhan itu ditemukan pegawai hotel yang bermaksud membersihkan kamar. Saat ditemukan, mayat perempuan itu dalam posisi duduk di dalam lemari, dan ditindih tas.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban memesan kamar hotel dengan seorang pria. Pria yang tak lain adalah tersangka lantas minta diantar pegawai hotel ke Terminal Sukun, Banyumanik, dengan alasan akan kembali ke Wonosobo karena kerabatnya meninggal dunia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Strategi Punya Rumah buat Generasi Milenial dan Z

Strategi Punya Rumah buat Generasi Milenial dan Z
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Minggu, 28 April 2024 - 15:49 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi beli properti. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Berdasarkan estimasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 81 juta Generasi Milenial dan Gen Z diperkirakan belum memiliki rumah. Lantas bagaimana strategi agar kaum milenial dan Gen Z bisa punya rumah?

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil sensus penduduk pada 2020 mencapai 270,20 juta jiwa yang didominasi oleh Generasi Milenial dan Gen. Z.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Dominasi penduduk usia produktif itu menjadi potensi yang besar bagi mereka untuk memiliki rumah, sebagai salah satu kebutuhan dasar, selain sandang dan pangan.

Banyak indikator yang menyebabkan generasi produktif itu belum memiliki rumah, antara lain, keterbatasan kemampuan finansial hingga kemungkinan belum terpikirkan untuk memiliki rumah.

Padahal, selain memang karena kebutuhan dasar–selain harga rumah yang terus naik dari tahun ke tahun–properti bangunan ini dapat menjadi investasi jangka panjang bagi generasi Milenial dan Gen Z.

Strategi punya rumah

Perencana keuangan dari Lintar Financial Agus Helly menyebutkan ada sejumlah strategi yang perlu dilaksanakan kalangan Milenial dan Gen Z untuk memiliki rumah menyesuaikan dengan pendapatan. Berikut strategi yang dilaksanakan secara bertahap karena saling berkaitan.

Koran Solopos

1. Menetapkan tujuan

Yang perlu dipahami Generasi Milenial dan Z yakni menetapkan tujuan untuk memiliki rumah, yakni apakah merupakan sebuah kebutuhan atau keinginan.

Apabila memahami memiliki rumah adalah sebuah kebutuhan, maka langkah selanjutnya ada menyesuaikan dengan kemampuan keuangan sehingga kondisi itu perlu disadari secara realistis.

“Ada Milenial atau Generasi Z yang punya pendapatan Rp50 juta ke atas/tahun, ada juga di bawah, itu yang menyesuaikan upah minimum regional artinya harus tahu diri dulu, being realistic,” ucap Agus sebagaimana dilansir Antara, Minggu (28/4/2024).

2. Penganggaran

Setelah memiliki ketetapan tujuan memiliki rumah, maka strategi kedua adalah terkait penganggaran (budgeting) yang perlu disiapkan sesuai kemampuan.

Untuk poin ini, Generasi Milenial dan Generasi Z perlu pintar-pintar mengelola penghasilan, yakni menyisihkan sebagian pendapatan setelah dikurangi beberapa pos anggaran untuk kebutuhan penting atau utama lainnya.

Penghasilan yang disiapkan dalam jangka waktu tertentu tersebut diharapkan sebagai awal untuk membayar uang muka atau down payment (DP) rumah. Semakin besar DP, maka besaran angsuran kredit dan waktu angsuran dapat diperpendek.

Misalnya, dalam dua tahun atau menyesuaikan kemampuan, sejumlah dana sudah bisa terkumpul yang digunakan untuk membayar DP. Setelah dana DP terkumpul, langkah berikutnya menentukan besaran cicilan per tahunnya.

Emagazine Solopos

3. Eksplorasi opsi: membeli rumah atau sewa

Strategi ketiga yang dapat diperhitungkan Generasi Milenial dan Generasi Z adalah opsi membeli rumah untuk tempat tinggal sendiri atau membeli rumah untuk sewa. Kedua opsi itu berkaitan erat dengan penentuan awal ketika menetapkan tujuan memiliki rumah.

Apabila untuk tempat tinggal, maka rumah menjadi hunian yang memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada penghuninya dan apabila untuk sewa, maka mereka mendapatkan penghasilan tambahan sebagai pendapatan pasif di luar gaji bulanan.

Agus Helly mencontohkan ketika 15 tahun lalu dia membeli rumah di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali seharga Rp300 juta.

Kemudian, ia pun menyewakan rumah tersebut dengan pendapatan pasif yang masuk per tahun mencapai Rp80 juta. Nilai sewa itu bisa berpotensi naik menjadi di atas Rp100 juta per tahun apabila memiliki fasilitas kolam renang.

4. Memanfaatkan dukungan Pemerintah

Strategi berikutnya adalah memanfaatkan dukungan dari Pemerintah, misalnya stimulus atau kucuran subsidi untuk pemilikan rumah atau kredit pemilikan rumah (KPR).

Sebagai generasi yang dekat dan melek teknologi, informasi tersebut banyak disediakan Pemerintah termasuk melalui perbankan yang salah satunya disebarluaskan melalui media sosial dan kanal digital lainnya.

5. Kolaborasi

Interaktif Solopos

Generasi Milenial dan Gen Z perlu mempertimbangkan opsi kolaborasi misalnya dengan calon pasangan yang juga memiliki penghasilan, bagi mereka yang berencana untuk menikah.

6. Meningkatkan keterampilan

Apabila penghasilan yang disisihkan dan upaya kolaborasi untuk memiliki rumah dirasa masih kurang dan perlu tambahan penghasilan, maka generasi produktif tersebut dapat meningkatkan keterampilan.

Sebagai generasi yang melek dengan teknologi, sejumlah opsi bisa mendatangkan tambahan cuan misalnya mengkonversi hobi menghasilkan rupiah, salah satunya menjadi kreator konten di media sosial atau keterampilan yang lain yang bisa mendatangkan pendapatan yang halal.

7. Eksplorasi wilayah alternatif

Generasi Milenial dan Z perlu memetakan wilayah permukiman yang memiliki potensi salah satunya soal nilai rumah tersebut dapat naik dari tahun ke tahun karena berkaitan dengan investasi.

Kenaikan harga

Kenaikan harga rata-rata rumah di Indonesia yang tertinggi pada 2024 ternyata terjadi Bali, tepatnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Deputi Regional Manager (DRM) Business Kantor Wilayah III PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Carly Tambunan mengungkapkan rata-rata harga rumah pada 2024 tertinggi terjadi di Kabupaten Badung, Bali, mencapai Rp900 juta atau naik 41,07 persen dibandingkan 2023 mencapai Rp638 juta.

Sedangkan harga rumah di Kota Denpasar pada 2024 rata-rata mencapai Rp863 juta atau naik 30,56 persen jika dibandingkan 2023 mencapai Rp661 juta.



Generasi Milenial dan Gen Z perlu mempertimbangkan opsi kolaborasi misalnya dengan calon pasangan yang juga memiliki penghasilan, bagi mereka yang berencana untuk menikah.

6. Meningkatkan keterampilan

Apabila penghasilan yang disisihkan dan upaya kolaborasi untuk memiliki rumah dirasa masih kurang dan perlu tambahan penghasilan, maka generasi produktif tersebut dapat meningkatkan keterampilan.

Sebagai generasi yang melek dengan teknologi, sejumlah opsi bisa mendatangkan tambahan cuan misalnya mengkonversi hobi menghasilkan rupiah, salah satunya menjadi kreator konten di media sosial atau keterampilan yang lain yang bisa mendatangkan pendapatan yang halal.

7. Eksplorasi wilayah alternatif

Generasi Milenial dan Z perlu memetakan wilayah permukiman yang memiliki potensi salah satunya soal nilai rumah tersebut dapat naik dari tahun ke tahun karena berkaitan dengan investasi.

Kenaikan harga

Kenaikan harga rata-rata rumah di Indonesia yang tertinggi pada 2024 ternyata terjadi Bali, tepatnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Deputi Regional Manager (DRM) Business Kantor Wilayah III PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Carly Tambunan mengungkapkan rata-rata harga rumah pada 2024 tertinggi terjadi di Kabupaten Badung, Bali, mencapai Rp900 juta atau naik 41,07 persen dibandingkan 2023 mencapai Rp638 juta.

Sedangkan harga rumah di Kota Denpasar pada 2024 rata-rata mencapai Rp863 juta atau naik 30,56 persen jika dibandingkan 2023 mencapai Rp661 juta.



Berdasarkan catatan bank pelat merah itu, harga rata-rata rumah di Denpasar dan Badung itu naik di atas 20 persen per tahunnya.

Bahkan, kenaikan harga rumah di Bali selatan itu jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota di seluruh Indonesia termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan data Flash Report Rumah123 edisi Januari 2024, tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,9% pada Desember 2023 dibandingkan sejak Desember 2022.

Ada pun Jakarta mencapai 2% dan kota penyangga lainnya yakni Bogor sebesar 3,8%, Bekasi 3,3%, Tangerang 2,8%, dan Depok 2,4%.

Sementara itu, di wilayah lain di Bali yakni di Kabupaten Klungkung rata-rata harga rumah pada 2024 mencapai Rp365 juta atau naik 16,61 persen dibandingkan 2023 mencapai Rp313 juta.

Adapun di Kabupaten Tabanan, harga rata-rata rumah pada 2024 mencapai Rp431 juta atau naik 19,3% dibandingkan 2023 mencapai Rp361 juta.

Wilayah tersebut merupakan segmentasi rumah nonsubsidi, sedangkan wilayah lain di Bali rata-rata merupakan rumah subsidi, di antaranya di Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Karangasem.

Ditinjau dari sisi usia, rata-rata usia debitur yang mengambil kredit di bank BUMN itu terbanyak dari Generasi milenial yakni rentang usia 21-30 tahun atau tergolong usia produktif.

Kebiasaan menunda atau terlalu sering menghamburkan uang untuk nongkrong atau memenuhi keinginan yang belum penting, sepertinya perlu dipikirkan matang-matang Generasi Milenial dan Z untuk masa depan khususnya dalam kepemilikan aset properti.



Apabila terus menunda dan tidak memikirkan masa depan untuk memiliki rumah, tanpa disadari harganya terus naik dari tahun ke tahun. Jika terus menunda, memiliki rumah bisa jadi hanya menjadi impian.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Tawuran Gangster di Semarang, Puluhan Remaja Ditangkap

Tawuran Gangster di Semarang, Puluhan Remaja Ditangkap
author
Newswire , 
Imam Yuda Saputra Minggu, 28 April 2024 - 15:40 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Solopos.com, SEMARANG — Polisi mengamankan puluhan remaja yang diduga anggota gangster yang hendak melakukan tawuran di beberapa lokasi berbeda di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (28/4/2024) dini hari.

“29 orang diamankan dari tiga lokasi yang berbeda,” kata Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Tri Wisnugroho.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Bersama dengan puluhan remaja anggota gangster tersebut, kata dia, didapati pula sejumlah senjata tajam yang diduga akan digunakan saat tawuran. Adapun lokasi penangkapan masing-masing dilakukan di Bandarharjo, Semarang Utara, ditangkap dua orang berserta senjata tajam.

Koran Solopos

Sementara di lokasi kedua, polisi menangkap delapan remaja di sekitar Simongan, Semarang Barat, beserta barang bukti berupa celurit dan gergaji. “Di Simongan tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai,” katanya.

Sementara di lokasi terakhir di Jalan Petek, Semarang Utara, polisi menangkap 19 orang yang diduga hendak tawuran.

29 anggota gangster tersebut selanjutnya diserahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang untuk proses hukum lebih lanjut. Ia menambahkan sebagian besar anggota gangster yang ditangkap itu masih berusia di bawah umur.

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Menkeu: Keluhan Soal Bea Cukai Pasti Ditindaklanjuti

Menkeu: Keluhan Soal Bea Cukai Pasti Ditindaklanjuti
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Minggu, 28 April 2024 - 15:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Kemenkeu RI).

Solopos.com, SOLO — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan keluhan mengenai sejumlah isu terkait pelayanan Direktur Jenderal Bea dan Cukai telah ditindaklanjuti.

“Saya bersama pimpinan Bea dan Cukai di kantor Bea Cukai Soekarno Hatta membahas mengenai isu aktual yang muncul di publik terkait pelayanan Bea Cukai,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Kasus pertama yakni mengenai pengiriman sepatu impor yang dikenai tagihan bea masuk senilai Rp31 juta serta pengiriman action figure (robotic) yang mengalami kasus serupa.

Menkeu menjelaskan dalam kedua kasus tersebut terdapat indikasi bahwa harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari yang seharusnya (under invoicing). Hal itu yang melandasi petugas Bea Cukai melakukan koreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk serta pajaknya.

Koran Solopos

“Namun, masalah itu sudah selesai karena bea masuk dan pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang,” jelas Sri Mulyani sebagaimana dilansir Antara.

Kasus berikutnya yaitu pengiriman barang untuk sekolah luar biasa (SLB) berupa keyboard sebanyak 20 buah yang tertahan di Bea Cukai.

Pengiriman barang tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada 18 Desember 2022. Namun, karena proses pengurusan yang tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang kiriman itu ditetapkan sebagai barang tidak dikuasai (BTD).

Emagazine Solopos

Baru belakangan ini diketahui bahwa barang kiriman tersebut merupakan barang hibah lantaran banyak dibahas pada platform media sosial X.

Setelah menerima informasi tersebut, Menkeu menyatakan Bea Cukai bakal membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

“Arahan saya jelas, saya minta Bea Cukai terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai kementerian/lembaga (K/L) yang harus dilaksanakan oleh Bea Cukai sesuai mandat Undang-Undang (UU), yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance,” ujar Menkeu.

Interaktif Solopos

Lebih lanjut, Bendahara Negara juga meminta Bea Cukai untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait agar pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, dan efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat.

“Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja Bea Cukai dan Kementerian Keuangan terus membaik,” tutup Sri Mulyani.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories