Jateng
Rabu, 10 November 2021 - 12:29 WIB

Misteri Wewe Gombel, Penculik Anak Kurang Kasih Sayang di Bukit Gombel

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan Bukit Gombel, Kecamatan Banyumanik, Semarang (instagram/@dhian_hardjodisastro)

Solopos.com, SEMARANG — Bukit Gombel yang ada di Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa, Tengah ternyata lekat dengan asal-usul hantu bernama wewe gombel. Wilayah tersebut dikenal dengan bangunan kosong dengan nuansa  misteri. Di puncak bukit itu, beridri sebuah bangunan besar yang sekarang kosong. Bangunan itu dulunya adalah bekas Hotel Sky Garden. Rimbunnya pepohonan membuat bangunan bekas hotel itu tidak terlihat.

Dilansir dari Liputan6.com, Rabu (10/11/2021), Hotel Sky Garden dibangun pada 1970an dan sempat jaya pada era 1980an kemudian tutup pada akhir 1982 karena sengketa antara pemilik dengan bank. Hotel itu berdiri di atas lahan seluas 12 hektare (Ha) dan memiliki 24 kamar, bar, meeting room, kolam renang dan 20-an  kamar berdiri terpisah di dekat kolam renang.

Advertisement

Setelah ditutup, bekas hotel itu dijaga dan menjadi tempat tinggal keluarga Rohadi, salah satu satpam hotel sejak belum dibangun. Rohadi meninggal di tempat itu pada 2013 lalu. Istri dan anaknya hingga kini masih tetap tinggal di salah satu kamar di lantai dua. Selain sengketa dengan bank, tutupnya hotel Sky Garden itu juga dikarenakan sepinya tamu menginap karena banyak tamu yang mengalami kejadian mistis saat menginap di hotel tersebut

Baca Juga: Musim Hujan, Semarang Waspada Demam Berdarah

Advertisement

Baca Juga: Musim Hujan, Semarang Waspada Demam Berdarah

Ilustrasi sosok wewe gombel (Instagram/@horrorjawa)

Berdasarkan mitos yang berkembang, bangunan hotel tersebut berada di kawasan yang merupakan basis demit atau hantu  bernama wewe gombel sehingga bangunan tersebut memiliki nuansa mistis yang kuat. Wewe gombel adalah jelmaan seorang wanita yang rohnya gentayangan. Dia mati bunuh diri di sebuah pohon di kawasan Bukit Gombel tersebut.

Wewe gombel diyakini merupakan sosok perempuan yang bisa berubah wujud menjadi siapa saja dengan ukuran payudara yang luar biasa besar. Konon, wewe gombel dipercaya suka menculik anak-anak kecil dan menyembunyikannya. Anak-anak yang dicuri oleh wewe gombel ini adalah anak-anak yang kurang diperhatikan oleh orang tuanya.

Advertisement

Baca Juga: Ritual Kalang Kobong, Tradisi Kematian Wong Kalang

Saat diculik oleh wewe gombel, anak-anak ini akan diberi makan berupa kotoran manusia. Kotoran itu diubah sehingga terlihat seperti makanan enak yang disukai anak-anak. Tujuan diberi makanan berupa kotoran manusia itu supaya anak-anak menjadi bisu dan tidak bisa menceritakan apa yang telah dialami ataupun bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan tersebut.

Cerita hantu wewe gombel ini sering digunakan oleh orang tua untuk menakut-nakuti anaknya agar tidak keluyuran ke luar rumah sendirian. Untuk dapat menemukan anak yang diculik wewe gombel, keluarga harus berkeliling dan menyembunyikan bunyi-bunyian dari peralatan dapur.

Advertisement

Baca juga: 3 Versi Kisah Misteri Wong Kalang Keturunan Anjing

Bunyi itu sebagai musik mengiringi nyanyian dengan syair statis namun ritmis yang berbunyi “blek blek blek ting (diikuti nama anak yang hilang) metuo (keluarlah)” Nyanyian itu menjadi sebuah mantera yang mengelilingi kampung. nantinya, anak itu akan muncul dengan sendirinya.

Sementara itu, penamaan Bukit Gombel menurut warga sekitar diambil dari operasi militer di masa kolonialisme dan tidak ada hubungannya dengan sosok wewe gombel. Justru nama wewe gombel disematkan karena sosok hantu yang dikenal juga dengan nama kolong wewe itu sering muncul di kawasan Bukit Gombel.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif