SOLOPOS.COM - Ilustrasi momoh, makanan khas daerah Kendal. (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Solopos.com, KENDAL — Selain dikenal sebagai Kota Santri, Kabupaten Kendal di Jawa Tengah (Jateng), juga dikenal memiliki aneka kuliner yang unik. Salah satu makanan atau kuliner khas di Kendal adalah momoh, yang terbuat dari jeroan sapi atau kerbau.

Dikutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, momoh banyak ditemukan di daerah Kaliwungu, yang menjadi perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kota Semarang. Momoh merupakan makanan berkuah yang dibuat dari atau berbahan dasar jeroan sapi atau kerbau dan dibumbui dengan berbagai rempah.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Momoh, yang menjadi makanan khas daerah Kendal, biasanya disajikan dalam dua macam hidangan yang goreng dan kuah. Meski demikian, kebanyakan masyarakat di Kendal lebih menyukai momoh dalam versi goreng karena bisa dinikmati sebagai lauk bersama nasi pecel maupun soto. Rasanya pun cukup nikmat, jeroan sapi atau kerbau yang telah dimasak memiliki tekstur empuk, gurih, agak manis dan sedikit pedas.

Konon, asal usul penamaan momoh berasal dari kata ‘emoh’ atau yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘tidak mau’. Hal ini diucapkan orang-orang saat kali pertama mencium bau hasil rebusan jeroan. Bau yang menyengat tersebut berasal dari proses pembuatan momoh, di mana jeroan direbus cukup lama sehingga menimbulkan bau yang menyengat.

Orang-orang yang ditawari kali pertama, atau sebelum mencicipi rasanya pun akan menolak dan berkata ‘emoh-emoh’. Seiring waktu, makanan khas Kendal itu pun diberi nama momoh.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kendal Kerap Mendapat Julukan Kota Santri

Meski demikian, ada juga versi lain dari asal usul nama momoh ini. Konon, momoh berasal dari kata ‘amoh’, yang berarti empuk. Hal tersebut mengacu pada prses pembuatan jeroan yang direbus sekitar 3-5 jam hingga membuat teksturnya menjadi empuk atau dalam bahasa Jawa disebut amoh.

Proses pembuatan makanan khas Kendal, momoh, ini memang terbilang cukup rumit dan membutuhkan proses yang panjang. Proses pembuatan diawali dengan jeroan kerbau atau sapi seperti babat, iso, limpa, jantung, koyor, kikil, hingga torpedo atau pelir sapi yang dicampur dan dimasukkan dalam kuali dari tanah liat untuk direbus dalam tempo 3-5 jam.

Setelah proses merebus dirasa cukup, bumbu rempah seperti laos, jahe, daun salam, serai, bawang merah, bawang putih, garam, kemiri, cabai, dan gula jawa, kemudian dimasukkan ke dalam kuali. Jeroan yang telah dicampur dengan bumbu rempah ini kemudian direbus lagi sekitar 1 jam.

Baca juga: Telur Mimi, Kuliner Khas Kendal saat Ramadan

Setelah satu jam, jeroan yang sudah tercampur dengan bumbu ini kemudian didiamkan selama satu hari. Hal itu dilakukan agar bumbu rempah meresap dengan jeroan. Setelah satu hari didiamkan, jeroan atau makanan khas Kendal yang disebut dengan momoh ini pun siap dihidangkan. Momoh ini bisa disajikan secara langsung atau digoreng terlebih dahulu tergantung selera.

Momoh, yang menjadi makanan atau kuliner khas Kendal ini pun bisa dijumpai di berbagai warung kuliner di wilayah Kaliwungu. Harganya terbilang cukup murah sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya