SOLOPOS.COM - Logo Muhammadiyah. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SEMARANG – Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng), mencatat ada sekitar Rp1 triliun dana yang berada di Bank Syariah Indonesia atau BSI. Adapun angka tersebut berasal dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan, seperti rumah sakit, kampus perguruan tinggi, hingga sekolah.

Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Tafsir, mengaku sudah menindaklanjuti surat edaran dari PP Muhammadiyah terkait penarikan dana di BSI. Kendati demikian, proses pemindahan sampai saat ini belum selesai secara keseluruhan.

Promosi Penawaran Dimulai, Ini Keunggulan dan Cara Beli SBN 2024 Lewat BRImo

“Rumah sakit di Jateng kita ada 52 baik yang Muhammadiyah maupun Aisyiyah. Hampir semua pembiayaan di berbagai bank, tak hanya BSI, kalau total sekitar Rp4 triliun. Namun dari Rp4 triliun itu, hampir Rp1 triliun ada di BSI, dan saat ini sudah proses perpindahan ke bank lain,” kata Tafsir saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (22/6/2024) sore.

Sementara AUM yang bergerak di bidang pendidikan seperti kampus dan sekolah juga turut melakukan penarikan dana dari BSI. Kendati demikian, Tafsir tidak mengetahui secara detail jumlah dana amal usaha Muhammadiyah Jateng di sektor pendidikan yang ditarik dari BSI.

“Pembiayaan pinjaman kami tahu soalnya harus ada rekomendasi wilayah [Muhammadiyah Jateng], dan angkanya sekitar Rp50-100 milliar. Tapi RS dan kampus terkait pembiayaan penempatan yang tahu persis para rektor dan direktur, apalagi bisa beda-beda [dana penempatan masing-masing unit usaha],” sambungnya.

Butuh Proses

Tafsir juga menjelaskan, dana yang sifatnya penempatan tabungan, deposito, mudah untuk dipindahkan dari BSI ke bank lain. Namun, dana yang bersifat pembiayaan dan pinjaman butuh proses lebih lama untuk pemindahan atau penarikan.

“Namun pada intinya, praktiknya sampai saat ini masih terus berjalan [pemindahan dana dari BSI]. Selama mudah dilakukan, bisa dipindah, selama tak bisa pindahkan, ya mungkin butuh tahapan atau kebijakan sendiri,” terang Tafsir.

Berdasarkan data PW Muhammadiyah Jateng ada sekitar 52 amal usaha yang bergerak di bidang rumah sakit. Sementara di sektor pendidikan ada sekitar 27 kampus perguruan tinggi dan 1.500-an sekolah.

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menginstruksian seluruh pimpinan wilayah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menarik atau memindahkan dananya dari BSI. Ia berdalih penarikan dana itu dikarenakan Muhammadiyah ingin menciptakan persaingan yang sehat di antara perbankan syariah.

Anwar menyebut selama ini dana Muhammadiyah yang disimpan di BSI sudah sangat banyak. Sedangkan penempatan dana maupun pembiayaan di bank syariah lain dinilai masih sedikit, sehingga bank syariah lain tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan BSI.

“Fakta yang ada menunjukkan bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI, sehingga secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi [concentration risk],” ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Bisnis.com, Rabu (5/6/2024).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya