Jateng
Rabu, 18 Maret 2020 - 07:38 WIB

MUI Sarankan Warga Rawan Corona Tak Salat Jumat, Termasuk Solo

Imam Yuda Saputra  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua MUI Jateng, K.H. Ahmad Daroji, saat dijumpai wartawan seusai menggelar rapat dengan Gubernur Jateng di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (17/3/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Majelis Ulama Indonesia atau MUI Jawa Tengah (Jateng) menyarankan umat Islam di daerah rawan virus corona tak menggelar salat Jumat berjemaah di masjid. Hal ini demi menghindari kerumunan dalam rangka mencegah penularan Covid-19.

Sebagai gantinya, masyarakat bisa mengganti salat Jumat di masjid dengan ibadah salat zuhur di rumah masing-masing. Hal itu disampaikan Ketua MUI Jateng, K.H. Ahmad Daroji, seusai menggelar rapat secara video conference dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Jateng di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (17/3/2020).

Advertisement

“Jadi masyarakat yang berada di daerah rawan corona, atau tak terkendali, bisa menggelar salat zuhur di rumah sebagai pengganti salat Jumat di masjid. Konsentrasi kita sekarang adalah mengurangi kerumunan,” ujar Daroji.

Enggan Liburkan Sekolah, Bupati Boyolali Ditegur Ganjar Pranowo

Advertisement

Enggan Liburkan Sekolah, Bupati Boyolali Ditegur Ganjar Pranowo

Disinggung daerah mana saja yang dianggap rawan penyebaran virus corona, Daroji menyebut salah satunya adalah Kota Solo. “Daerah yang tidak terkendali itu seperti Surakarta. Kan daerah itu sudah ditetapkan KLB [kondisi luar biasa],” tegas Daroji.

Kendati menyarankan warga di daerah rawan virus corona tak salat Jumat berjemaah, Daroji tidak bisa melarang warga yang bersikeras menunaikannya di masjid. Tetapi, masjid tersebut harus mengikuti prosedur pencegahan virus corona yang telah ditetapkan pemerintah.

Advertisement

Prediksi Kasus Positif Corona Indonesia Jika Diabaikan: 31 Maret Tembus 35.000

Bawa Sajadah Sendiri

Meski demikian, Daroji menyarankan agar setiap masjid menyediakan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan di tempat wudu. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga kebersihan dan pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan masjid.

“Jadi, bagi jemaah yang dari rumah sudah wudu sebaiknya membersihkan tangan dengan hand sanitizer saat masuk masjid. Kalau yang belum wudu, sebaiknya masjid menyediakan cairan pembersih di tempat wudu,” tutur Daroji.

Advertisement

Waspada! Solo Wilayah Penularan Lokal Virus Corona

Selain menyarankan warga daerah rawan virus corona tak salat Jumat di masjid, Daroji mengingatkan kebersihan masjid. Dia meminta pengurus masjid untuk rajin membersihkan karpet. Sebisa mungkin, karpet dalam posisi selalu tergulung dan jemaah diminta membawa sajadah sendiri dari rumah.

“Sebelum khutbah, disarankan juga menggelar istigasah. Khutbah sebisa mungkin jangan terlalu panjang. Setelah selesai, disarankan tidak perlu bersalaman, apalagi cium tangan. Aturan ini nanti akan kami sosialisasikan ke masjid-masjid melalui surat edaran,” tegas Daroji.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif