Jateng
Rabu, 23 November 2022 - 22:09 WIB

Muser Gunting, Andalan Salatiga Atasi Stunting

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi (tengah), saat memaparkan program penanganan stunting di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). (Solopos.com/Humas Pemkot Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA — Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), membuat terobosan baru dalam penanganan stunting di wilayahnya. Terobosan itu diberi nama program Muser Gunting yang merupakan akronim dari Rumah Pemulihan Gizi Sinergitas Penanganan Stunting.

Program Muser Gunting ini berisi implementasi delapan langkah untuk mencegah stunting. “Aksi sinergitas penanganan stunting melalui inovasi Muser Gunting yakni advokasi dan sosialisasi, kumpul dan olah data sasaran, inventarisasi masalah, komunikasi lintas terkat, pelayanan kesehatan dan pendampingan, konseling, bimbingan pemberian makanan bergizi, pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral, serta monitoring dan evaluasi,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, Selasa (22/11/2022).

Advertisement

Dijelaskan pihaknya juga berkolaborasi dengan organisasi keagamaan dalam mengampanyekan pencegahan stunting. “Tidak hanya organisasi agama, tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan swasta, BUMD, BUMN kita ajak untuk mengambil peran dalam program tersebut. Kalau perusahaan memiliki dana dari CSR namun yang memiliki data dan sasaran atau peta stunting adalah pemerintah, dan inilah yang dikerjasamakan,”ungkapnya.

Sinoeng mengklaim Kota Salatiga mengalami penurunan stunting yang cukup signifikan. “Kami harus paparkan di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam inovasi mengatasi stunting dan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini sinergitas adalah kata kunci, seluruh potensi yang ada di Kota Salatiga kita gerakkan. Bukan hanya pada pemerintah saja tapi juga sektor swasta,” bebernya.

Menurutnya pelibatan unsur-unsur dari pentahelix akan menjadi sebuah sinergi di mana semua pihak bisa berbicara, semua bisa berperan, dan semua bisa bekerja.

Advertisement

Baca juga: Cegah Stunting, Puskesmas Karanganom Klaten Gelar Kelas Pendampingan Balita

“Oleh karena itu mengingat capaian penurunan angka stunting dari 2018 16 persen kemudian di tahun 2022 menjadi 5 persen, maka saya punya harapan angka stunting kita bisa mencapai 0 persen,” tandas Sinoeng.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif