Jateng
Senin, 28 September 2015 - 12:50 WIB

MUSIBAH KABUT ASAP : Asura Desak Jokowi Tetapkan Bencana Asap Sebagai Bencana Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Musibah kabut asap terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan dirasakan juga warga negara tetangga. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Aliansi Semarang Untuk Reforma Agraria (Asura) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menetapkan bencana asap dan kekeringan sebagai bencana nasional.

Advertisement

Asura antara lain beranggotakan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah (Jateng), Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) wilayah Jateng, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang.

Aktivis Walhi Jateng Rumiyati mengatakan bencana asap yang melanda sebagian besar pulau Sumatera dan Kalimantan telah mengakibatkan tidak kurang dari 25.535 orang jatuh sakit, bahkan di antaranya ada yang meninggal dunia.
Demikian pula dengan bencana kekeringan yang melanda tidak kurang dari 12 propinsi, termasuk di Jateng sehingga mengancam kehidupan masyarakat.

“Selama ini penanganan bencana asap dan kekeringan belum maksimal. Untuk itu kami mendesak agar pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menetapkan sebagai bencana nasional agar penanganannya lebih lebih serius,” katanya di Semarang, Minggu (27/9/2015).

Advertisement

Bila bencana asap dan kekeringan tidak ditangani serius oleh pemerintah, lanjut Rumiyati maka akan menyebabkan krisis agraria di Indonesia semakin parah.

“Bencana ekologis sampai dengan saat ini adalah persoalan asap dan kekeringan,” tandasnya.

Sementara itu, aktivis KPA wilayah Jateng Putut Prabowo menyatakan pangkal muasal krisis agraria tidak bisa lepas dari paradigma ekonomi-politik yang dijadikan sistem oleh rezim boneka imperialis pimpinan Amerikan Serikat yakni investasi, monopoli tanah, dan politik upah murah tenaga kerja.

Advertisement

Tiga hal ini terwujud dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

”Semenjak program MP3EI dilancarkan sebagai obat untuk mengatasi persoalan ekonomi Indonesia, krisis agraria pun meningkat tajam,” ujar dia.

Rumiyati menambahkan untuk memperjuangkan bencana asap dan kekeringan sebagai bencana nasional dan pelaksanaan reforma agraria di Indonesia, maka Asura akan menggelar demonstrasi.

”Rencananya besok Senin [hari ini] kami akan menggelar demosntrasi di Jl. Pahlawan Semarang,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif