Jateng
Senin, 22 November 2021 - 12:02 WIB

Musim Hujan, Waspada Longsor di Jateng

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor. (Freepik.com)

Solopos.com, PURWOKERTO — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat bakal mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Memasuki musim penghujan, curah hujan akan semakin tinggi sehingga meningkatkan risiko bencana di Jawa Tengah (Jateng), salah satunya tanah longsor.

Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Indra Permanajati mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai bencana tanah longsor saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama.

Advertisement

“Seiring musim hujan dan kenaikan intensitas air akan berpengaruh terhadap kenaikan jumlah bencana hidrometeorologi yang bisa menyertainya, termasuk bencana tanah longsor,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (22/11/2021), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Talut Longsor, Rumah & Warung di Jeruk Selo Rusak Berat

Advertisement

Baca juga: Talut Longsor, Rumah & Warung di Jeruk Selo Rusak Berat

Koordinator Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed itu menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi pada umumnya meliputi banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

“Bencana ini akan berdampak pada lokasi-lokasi yang rawan dan rentan terhadap bencana. Tingkat kerentanan akan tinggi jika adanya faktor pemicu bencana yang tinggi serta rendahnya tingkat kapasitas penduduk,” katanya.

Advertisement

“Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan ancaman bahaya dan kurang tersedianya lahan untuk pemukiman. Kedua faktor ini yang menyebabkan kerentanan suatu wilayah menjadi tinggi, hal ini terbukti dengan banyaknya kejadian longsor yang mengenai pemukiman pada wilayah yang sangat rawan longsor,” katanya.

Baca juga: Hujan Lebat Bakal Guyur Jateng, Ini Lokasi Rawan Longsor

Kejadian tersebut, kata dia, perlu dijadikan pembelajaran bagi semua pihak terkait dengan fenomena bencana dan upaya untuk meminimalkan risikonya.

Advertisement

“Perlu mengambil langkah yang tepat untuk meminimalkan risiko yang lebih besar salah satunya melarang membuat pemukiman pada lokasi yang secara teknik tidak layak ditempati,” katanya.

Kendati demikian, jika ada masyarakat yang terlanjur menempati lahan tersebut, perlu upaya untuk memperkuat lereng-lereng di sekitar rumah yang rawan longsor, khususnya di wilayah Jateng.

“Langkah berikutnya adalah dengan tidak menambah nilai kerentanan di sekitar lokasi yang rawan longsor, seperti jangan memotong tebing menjadi curam,” katanya.

Advertisement

Baca juga: Atap Bocor, Eternit Gedung Balai Sidang Mahesa Boyolali Bolong-Bolong

Selain itu, kata dia, langkah yang juga perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas warga dan kapasitas lingkungan.

“Dengan berbagai pendekatan mitigasi tersebut maka diharapkan risiko bencana yang mungkin ditimbulkan akan makin kecil,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif