SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih. (Reuters)

Solopos.com, CILACAP — Sebanyak empat desa di Cilacap mulai memperoleh dropping air bersih di musim kemarau. Air bersih yang disalurkan telah mencapai 12 tangki dari total permintaan awal yang mencapai 30 tangki.

Keempat desa yang memperoleh dropping air bersih, seperti Desa Bojong dan Kawunganten di Kecamatan Kawunganten, Desa Rawaapu di Kecamatan Patimuan, dan Desa Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur. Total warga yang terdampak kekeringan di empat desa itu mencapai 7.739 jiwa dari 2.613 keluarga.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Dari empat desa tersebut, Desa Bojong hingga saat ini menjadi wilayah yang paling terdampak kekeringan [penyaluran bantuan air bersih ke Desa Bojong dilakukan secara bertahap setiap 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan masyarakat],” jelas Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/6/2023).

Selain empat desa tersebut, lanjut Budi, BPBD Cilacap belum belum menerima permohonan bantuan air bersih dari desa lainnya. Di sisi lain, di Cilacap terdapat 105 desa yang diprediksi terdampak kekeringan pada musim kemarau 2023 yang dibarengi dengan fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan jika hingga saat ini belum ada desa di wilayah tersebut yang mengajukan bantuan air bersih.

“Sampai saat ini kami belum menerima permohonan bantuan air bersih karena kebetulan di Banjarnegara masih sering turun hujan,” jelasnya.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya