SOLOPOS.COM - Seorang petugas PLN tengah membersihkan layangan yang menggangu jaringan listrik. (Solopos.com-PLN UID Jateng DIY)

Solopos.com, SEMARANG — Musim layang-layang atau layangan pada musim kemarau seperti saat ini, rupanya turut memberikan dampak pada kelistrikan. Terbukti, selama musim layangan seperti saat ini tingkat gangguan kelistrikan, terutama di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan DIY mengalami peningkatan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng dan DIY, Mochamad Soffin Hadi, menyatakan frekuensi gangguan kelistrikan akibat layang-layang meningkat dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Selama satu bulan terakhir di bulan Agustus-September, dari total 224 kali gangguan kelistrikan Saluran Udara Tegangan Menengah [SUTM], sebanyak 31 gangguan disebabkan oleh layang-layang. Bahkan dari sisi Saluran Udara Tegangan Tinggi/ Ekstra Tinggi [SUTT/SUTET] terdapat total 14 gangguan di mana dari jumlah tersebut 13 gangguan disebabkan oleh layang-layang,” ujar Soffin dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (20/9/2023) malam.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bijak dan lebih berhati-hati dalam bermain layang-layang. “Kami mohon pengertian serta bantuan dari masyarakat, untuk bisa mengedukasi putra-putrinya mencari lokasi yang lapang dan jauh dari jaringan listrik saat bermain layang-layang. Selain itu, jangan menggunakan senar [benang] layang-layang berbahan konduktor seperti kabel tembaga, besi atau alumunium,” tuturnya.

Soffin menambahkan PT PLN mengoperasian jaringan kelistrikan SUTM sepanjang 55.000 km sirkuit (kms) dan SUTT/SUTET sepanjang 6.600 kms. Sederet infrastruktur kelistrikan ini pun membutuhkan peran serta langsung dari masyarakat untuk menjaga agar pasokan listrik tetap andal dan berkualitas.

Menurut Soffin selain dapat mengganggu jaringan listrik, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga berpotensi membahayakan nyawa manusia. “Senar atau benang layang-layang yang berbahan dasar konduktor listrik seperti kawat/ benang yang bersifat konduktor jika terkena jarigan listrik dapat langsung mengalirkan listrik ke manusia. Hal ini juga dapat terjadi jika adik-adik atau bapak ibu mengambil layangan yang tersangkut di jaringan listrik menggunakan tongkat/alat yang bersifat konduktor [penghantar listrik]. Hal ini tentunya sangat berbahaya sekali, dan dapat menyebabkan kematian,” tutupnya.

Selain bahaya yang telah disebutkan di atas, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik hingga padam meluas. Oleh karena itu, sangat penting untuk bermain layang-layang dengan aman dan bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya