SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau panen padi di Kabupaten Batang, Sabtu (11/2/2023). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, BATANG — Panen raya padi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) sudah dimulai. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun berharap dengan dimulainya musim panen padi akan membantu menstaabilkan harga beras dalam sepekan ke depan.

“Sekarang kami cek, berdasarkan data dan informasi yang ada ternyata sudah mulai panen. Dinas saya minta untuk memetakan seluruh Jateng, potensi yang sudah panen mana saja. Baru saja jalan ke sini tadi, ada laporan dari Kebumen katanya sudah mulai panen raya. Nah, nanti akan saya lihat juga,” ujar Ganjar seusai meninjau panen padi di Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Sabtu (11/2/2023).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Panen padi di Kabupaten Batang sudah dimulai sejak beberapa hari terakhir. Namun, faktor cuaca yang kurang bagus masih menjadi kendala. Harga panen padi atau gabah kering relatif lumayan tinggi, dan membuat petani senang.

Menurut Ganjar, kondisi panen seperti itu harus dikelola dengan baik secara bersama-sama. Masalah cuaca yang menjadi kendala pada saat pengeringan padi, dapat diatasi dengan menggunakan mesin pengering. Setelah itu, Ganjar meminta agar dilakukan penghitungan ulang seluruh biaya panen hingga menjadi beras.

“Ini petani lagi senang, maka harus dikelola dengan baik. Saya minta untuk menghitung ulang, berapa biaya yang dipakai. Mulai dari gabah kering panen, kemudian sampai gabah kering giling, sampai jadi harga beras. Dengan cara ini, kita sebenarnya bisa menghitung semua,” katanya.

Penghitungan harga panen hingga menjadi beras, ditambah kalkulasi hasil panen padi di seluruh daerah akan menjadi acuan mengukur stok beras di pasar. Ganjar memprediksi dalam satu pekan, kondisi pasar sudah dibanjiri beras dan inflasi akan terkendali.

Setelah pasar dibanjiri beras, maka harga di pasar pun akan stabil. Menurut Ganjar, batasan harga padi maupun beras harus tetap dijaga di atas HPP Rp4.300. Saat ini harga yang dibeli dari petani berkisar antara Rp5.500-5.600. Harga itu dinilai sudah tinggi untuk petani.

Ganjar juga meminta agar Bulog cepat menyerap hasil panen padi atau beras dari petani agar stabilisasi harga beras dapat segera dilakukan. Sehingga, tidak ada lagi alasan harga tinggi karena banjir. Sebab dari hasil pantauan harga beras di pasar dalam dua hari terakhir, pedagang mengaku harga beras naik karena para distributor terkendala cuaca dan banjir.

“Serapannya biar lebih cepat, ini teman-teman dari Bulog juga siap agar stabilisasi harga bisa cepat dilakukan. Sehingga kalau cerita-cerita bakul yang mengatakan, banjir dan harga mahal, kami bisa tunjukkan sekarang berasnya enggak banjir dan jangan dipakai alasan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya