Jateng
Rabu, 19 Juli 2023 - 18:37 WIB

Nahas! Panen Petai, Pria asal Bawen Kesetrum

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sengatan listrik. (Freepik.com)

Solopos.com, UNGARAN — Nasib nahas menimpa seorang pemuda asal Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Pria asal Bawen berusia 35 tahun itu meninggal dunia setelah tersetrum atau tersengat aliran listrik saat memanen petai di kebun miliknya yang berada di Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (19/7/2023) pagi.

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, mengatakan Polsek Bergas mendapatkan informasi adanya orang meninggal tersengat listrik sekitar pukul 10.00 WIB. Korban meninggal dunia itu bernama Susanto, berusia 35 tahun,

Advertisement

“Piket SPKT dan Reskrim Polsek langsung menuju ke TKP untuk cek peristiwa tersebut,” kata Kapolres Semarang, Rabu.

Sementara itu, Kapolsek Bergas, AKP Wahyono, menjelaskan kejadian bermula saat korban memulai panen petai sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum kesetrum korban juga sudah mendapatkan satu ikat petai. Kemudian menyimpan petai tersebut di sekitar lokasi kejadian.

“Lalu korban kembali memanjat pohon petai untuk melanjutkan panennya. Korban tidak menyadari galah atau bambu yang digunakan tersangkut kabel listrik,” ungkapnya.

Advertisement

Oleh karena galah yang digunakan tersangkut listrik, korban pun kesetrum dan jatuh dari pohon setinggi kurang lebih 5 meter.

“Mengetahui ada orang jatuh dari pohon, salah satu warga bernama Sugiyarto, 39, mengecek di sekitar lokasi kejadian dan menemukan korban sudah tidak sadarkan diri. Mengetahui hal tersebut, Sugiyarto memanggil warga untuk membawa ke Puskesmas setempat serta mengubungi Polsek Bergas,” terang Kapolsek.

Setelah dilakukan penanganan oleh pihak Puskesmas Pringapus, kata AKP Wahyono, korban dinyatakan meninggal dunia. Pihaknya juga langsung menghubungi keluarga korban.

Advertisement

“Setelah istri korban datang dan kami lakukan dialog, pihak keluarga menerima peristiwa ini dan menuliskan surat pernyataan menolak dilakukan autopsi. Selanjutnya jenazah kami serahkan pihak keluarga untuk dimakamkan,” kata AKP Wahyono.

Atas kejadian itu, Kapolsek menghimbau kepada warga yang hendak memanen hasil buah atau sayuran, untuk memperhatikan keselamatan maupun potensi kerawanan sekitar yang dapat menimbulkan korban jiwa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif