SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang cabai merah di Pasar Jepara I di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), menyebut ada empat jenis komoditas bahan pangan yang harganya sulit dikendalikan menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). 

Keempat bahan pokok itu yakni telur, minyak goreng, cabai rawit merah, dan daging ayam.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Kepala Disperindag Jateng, Ratna Kawuri, mengatakan keempat bahan pokok itu harganya masih stabil tinggi karena sering dikomsumsi masyarakat saat momen tersebut. 

Oleh sebab itu, ia mendapat perintah khusus dari Pejabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana dan Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno untuk ekstra keras melakukan pengecekan di lapangan.

“Telur minyak goreng, daging ayam, cabai. Makanya empat komoditas itu jadi fokus kami,” ujar Ratna kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).

Ratna pun menyampaikan, saat ini fluktuasi harga bahan pokok yang paling drastis mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah atau rawit setan. Menurutnya, harga cabai rawit merah kembali meroket karena dipengaruhi banyak faktor.

Selain itu cabai merupakan komoditas yang tidak bisa awet. Sehingga cabai memiliki masa umur yang sangat pendek dan ketika dijual di pasar tradisional, komoditas cabai harganya juga bervariasi.

“Cabai itu umurnya pendek banget. Kalau ke pasar pagi, siang, sore, bisa beda lagi harganya. Biasanya kalau tahu faktor cuaca, pedagang ambilnya enggak banyak. Mereka akan berhitung berapa banyak kebetulan mengenai suplai, kalau hujan kena air dikit pasti busuk. Pasti pengaruhnya ke harga,” jelasnya.

Kendati demikian, Ratna membeberkan secara statistik ketersediaan cabai rawit merah untuk perayaan natal 2023 dan tahun baru 2024 masih mencukupi. Bahkan ia berani mengklaim jika pasokan cabai rawit merah surplus.

“Cuma cabai kan barang bebas. Proses produksi Jateng tapi bisa dikonsumsi luar Jawa Tengah,” bebernya.

Selain cabai, imbuh Ratna, bahan pokok lain yang harganya meroket yakni gula pasir. Harga gula pasir sangat tinggi karena patokan harga pasarannya sudah tercatat Rp16.700. Ia pun mengakui naiknya harga gula pasir cukup menyulitkan karena diluar prediksi yang muncul selama ini.

“Gula pasir harga pasarnya sudah tinggi, ya, kisaran Rp16.700. Padahal sebenarnya harga enggak terlalu tinggi ya Rp13.000,” tutupnya.

Warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Dani Veronica, 25, mengamini harga komoditas cabai mulai naik jelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Bahkan di sekitaran tempat tinggalnya, harga cabai per kilogram sudah tembus Rp80.000.

“Seminggu lalu sempet Rp70.000. Sekarang sudah Rp80.000. Dan jujur berdampak banget. Apalagi ibu aku ada usaha warungan. Jadi pasti ngaruh banget. Sementara, mayoritas pelanggan ibu suka sambal. Jadi mau enggak mau ketika harga cabai mahal ya, harus mengurangi porsi sedikit-sedikit. Karena enggak mungkin juga naikin harga,” kata Dani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya