SOLOPOS.COM - Tri Hendra Saputra (berdiri kedua dari kanan) tengah memperhatikan tata cara memotong rambut yang diperagakan salah seorang instruktur di Rumah Damping BNN Jateng, Semarang, Rabu (1/3/2017). Pelatihan mencukur rambut ini diberikan kepada para pecandu narkoba yang tinggal di Rumah Damping BNN Jateng. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Para pecandu atau pemakai narkoba yang ingin insaf diberikan pelatihan keterampilan di Rumah Damping BNN Provinsi Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Mata Tri Hendra Saputra tak berkedip. Pandangan matanya terus tertuju kepada temannya yang tengah dicukur rambutnya di garasi depan Rumah Damping Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng, Semarang, Rabu (1/3/2017).

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Rupanya Hendra tengah memperhatikan tata cara tukang cukur itu dalam merapikan rambut temannya. Ia ingin belajar tata cara memotong rambut ala barbershop.

“Ingin belajar saja. Siapa tahu setelah keluar dari sini nanti bisa buka barber shop untuk mata pencaharian. Ternyata, enggak semudah nggelinting ganja,” kelakar Hendra saat berbincang dengan Semarangpos.com, Rabu siang.

Hendra merupakan salah satu pecandu yang ingin terbebas dari kecanduannya akan narkoba yang kini tinggal di Rumah Damping BNN Jateng. Tercatat ada tujuh pecandu berbagai jenis narkoba yang saat ini tinggal di pusat rehabilitasi yang terletak di Jl. Nangka Barat No.1, Lamper Kidul, Semarang itu.

Pada Rabu siang itu, para pecandu narkoba ini diberi pelatihan mencukur rambut. Pelatihan yang diberikan oleh Tom Fadillah, pemilik Fadillah Barbershop itu diharapkan menjadi bekal para pengguna narkoba itu selepas keluar dari Rumah Damping BNN Jateng.

“Selama 50 hari di sini, mereka kami berikan pelatihan keterampilan. Ada pelatihan potong rambut, membuat kue, maupun beternak jangkring. Hal itu dimaksudkan agar menjadi bekal mereka saat kembali ke tengah masyarakat,” terang Kepala Seksi Pascarehabilitasi BNN Jateng, Sardiyanto.

Yanto, sapaan Sardiyanto, menilai selama ini banyak pecandu yang sebenarnya ingin keluar dari jerat narkoba. Namun, mereka gagal karena tidak memiliki keterampilan yang memberikan kesibukan. Alhasil, mereka pun kembali ke kebiasaan buruknya menjadi pecandu narkoba.

“Harapannya setelah keluar dari Rumah Damping BNN Jateng ini, mereka bisa memanfaatkan keterampilan itu. Syukur-syukur bisa dijadikan kesibukan sekaligus mata pencaharian,” imbuh Yanto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya