SOLOPOS.COM - Nasi ndoreng khas Demak dengan tambahan satai keong yang dipincuk menggunakan daun pisang. (Istimewa/Twitter @mbak_londoaiue)
Solopos.com, DEMAK — Kuliner khas tak jarang menjadi penanda identitas suatu daerah. Di Demak, ada satu kuliner dengan nama unik yang mampu membuat orang jadi terkecoh.
Nama kuliner ini adalah nasi ndoreng. Namanya memang unik dan mirip seperti nasi goreng.
Tapi jangan sampai terkecoh, kuliner yang satu ini sama sekali tidak mirip nasi goreng, lo. Justru kuliner ini memiliki kesamaan dengan nasi pecel, mulai dari sayuran dan bahan yang digunakan.
Dilansir oleh laman website visitjawatengah.jatengprov.go.id pada Selasa (22/8/2023), kuliner khas yang satu ini merupakan salah satu kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi sejak masa kejayaan Kerajaan Demak Bintoro.
Uniknya, meski telah ada sejak dahulu, nasi ndoreng tetap eksis dijual oleh masyarakat Demak. Serupa dengan pecel, nasi ndoreng atau yang biasa disebut dengan sega ndoreng ini memiliki cara memasak dan penyajian yang berbeda.
Sayur-sayuran seperti kembang turi, jantung pisang, daun singkong muda, daun ubi jalar, pucuk daun dan buah lamtoro muda hingga isi petai China direbus hingga matang.
Setelah matang, nasi dan rebusan sayuran itu diatur dengan cermat dalam pincukan, yaitu bungkusan daun pisang atau daun jati yang dibentuk menyerupai mangkuk.
Kemudian diguyur menggunakan bumbu kacang yang telah dimasak. Sebagai sentuhan akhir, bagian atasnya diberi hiasan serundeng yang membuatnya semakin menggoda.
Penyajian nasi ndoreng dengan sentuhan tradisional menjaga cita rasa kuliner yang autentik. Saat dinikmati, rasa gurih, asin, pedas, dan manis yang terpadu dalam nasi ndoreng menghasilkan harmoni rasa yang memukau.
Dalam setiap suapannya, Anda merasakan kekayaan cita rasa yang berpadu dalam kesempurnaan. Walaupun seiring perkembangan zaman model pincukan telah tergantikan dengan piring, kuliner ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Demak yang kaya dan bervariasi.
Meski mirip dengan pecel, sega ndoreng mampu mempertahankan karakternya sendiri dan memberikan pengalaman makan yang berbeda.