Jateng
Senin, 28 Juni 2021 - 18:37 WIB

Nasi Pindang, Rawon Versi Kudus dengan Daging Kerbau

Yesaya Wisnu  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasi Pindang Kudus (Instagram/@javafoodie)

Solopos.com, KUDUS -- Selain dikenal dengan sajian soto Kudus dan satai kerbau, rupaya Kabupaten Kudus juga memiliki makanan khas olahan daging kerbau lain yang juga menarik dan tak kalah lezat. Nasi pindang khas Kudus adalah sajian yang merujuk pada kuah pindang yang bening kekuningan dengan  rasa asam segar, seperti pindang iga atau pindang bandeng.

Mengutip Detik.com, Senin (28/6/2021), nasi pindang dengan kuah kecokelatan inilah yang jadi ciri khas pindang Kudus selain pada olahan daging kerbau, pemilihan daging kerbau dikarenakan daging sapi susah ditemui di Kudus karena warga setempat umumnya tidak mengkonsumsi daging sapi  pada masa lampau.

Advertisement

Sedangkan bumbu nasi pindang kerbau ini mirip dengan sup rawon yang  merupakan makanan asal Jawa Timur sehingga tidak heran kalau kuahnya berwarna kecokelatan. Bedanya, pindang ini biasa diberi santan encer dan ditambahkan daun melinjo muda. Berdasarkan keterangan dari pakar kuliner, Alm Bondan Winarno saat mencicipi sajian ini ternyata memang ada citarasa kluwek dan kemiri yang mirip pada sajian rawon , ditambah diimbangi dengan cantik oleh rasa ketumbar dan jintan.

Baca Juga : Terminal Induk Jati Kudus Sepi Terimbas Pandemi-19

Selain menyuguhkan daging kerbau, nasi pindang juga menyuguhkan jeroan kerbau seperti pada sajian soto Kudus dan satai kerbau.  Penyajiannya juga khas, menggunakan pincuk yang berasal dari daun pisang dan memakai sendok daun daun pisang pula atau suru. Pada semua penjual nasi pindang di Kudus, berbagai lauk-pauk gorengan tersedia di meja sebagai makanan pendamping, di antaranya ada tempe/tahu goreng, paru goreng, perkedel kentang dan sate telur puyuh.

Advertisement

Dengan berjalannya waktu, banyak sekarang sajian nasi pindang yang menggunakan daging sapi. bagian daging sapi yang paling enak tentu saja bagian lemusir yang berselingan dengan lemak tipis. lemusir ini memiliki tenstur kenyal, empuk dan selingan lemak yang juicy.

Baca Juga: Inilah Mula Mitos Larangan Pria Kudus Menikahi Wanita Jepara

Seperti yang sudah diketahui, masyarakat Kudus awalnya yang beragama Hindu memang tidak memakan daging sapi karena dianggap sebagai hewan suci.  Pada masa penyebaran Agama Islam oleh Sunan Kudus yang merupakan salah satu Walisogo, tradisi ini digunakan oleh Sunan Kudus sebagai media syiar Agama Islam.

Advertisement

Sejak saat  itulah hingga sekarang Kudus dikenal dengan sajian kuliner yang menggunakan daging kerbau. Bahkan sudah tradisi pula saat Idul Adha tiba, masyarakat muslim di Kudus mengganti sapi dengan kerbau sebagai hewan kurban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif