Jateng
Jumat, 25 Desember 2015 - 15:50 WIB

NATAL 2015 : "Refleksikan Natal, dalam Keluarga Harus Saling Mengasihi"

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Natal 2015 diharapkan bisa direfleksikan dalam kehidupan berkeluarga dengan cara saling mengasihi.

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Peristiwa Natal 2015 menjadi momentum tepat umat kristiani untuk merefleksikan makna penting kehidupan keluarga sebagai wujud kasih Allah kepada manusia.

Advertisement

“Umat diajak untuk merenungkan tentang bagaimana hidup keluarga dalam peristiwa Natal, sebagai kasih Allah yang konkret dalam kehidupan setiap hari,” kata Kepala Gereja Kevikepan Kedu, Jawa Tengah Romo Fransiskus Xaverius Krisno Handoyo di Magelang, Kamis (24/12/2015).

Romo Krisno mengatakan hal itu ketika menjelaskan tentang makna Natal pada tahun 2015. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) pada tahun 2015 mengeluarkan pesan Natal bersama bertema “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah”.

Advertisement

Romo Krisno mengatakan hal itu ketika menjelaskan tentang makna Natal pada tahun 2015. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) pada tahun 2015 mengeluarkan pesan Natal bersama bertema “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah”.

Ia menyebut Allah yang rahim itu menjadi kekuatan dalam kehidupan bersama manusia, dalam keluarga dan komunitas.

“Roh Allah dalam komunitas, dalam keluarga, menjadikan umat menerapkan prinsip bela rasa yang nyata, membela mereka yang sakit, miskin, tersingkir, dan difabel. Kerahiman Allah yang berbela rasa secara nyata ada dalam keluarga,” ujarnya.

Advertisement

“Melalui kebiasaan saling berbagai, tolong-menolong, saling memaafkan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Romo Krisno yang memimpin umat Katolik di 10 gereja paroki tersebar di Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan Temanggung tersebut juga mengemukakan pentingnya setiap keluarga bertekun dalam pencarian jalan keluar atas berbagai persoalan kehidupan keluarga mereka.

“Tidak ada persoalan yang tidak ada jalan keluar. Selalu ada jalan keluar dan fondasi jalan keluar itu kerahiman Allah,” katanya.

Advertisement

Pada Natal 2015, kata dia, umat diajak untuk menjadi misioner-misioner kerahiman Allah secara rohani dan jasmani.

“Keluarga adalah basis gereja,” kata Romo Krisno yang juga Kepala Gereja Paroki Santo Ignatius Kota Magelang itu.

Berbagai gereja dan kapel yang tersebar di Kevikepan Kedu, kata dia, telah melakukan berbagai persiapan untuk penyelenggaraan misa perayaan Natal pada Kamis malam dan Jumat (25/12/2015), termasuk berkoordinasi dengan aparat gabungan untuk pengamanannya.

Advertisement

“Saya sudah mengikuti pertemuan koordinasi dan memastikan bahwa aparat telah menyiapkan dengan baik untuk pengamanan secara nyata,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif