SOLOPOS.COM - Sekelompok pemuda di Desa Madugowongjati, Kecamatan Grising, Kabupaten Batang, terjebak arus deras aliran sungai setelah melakukan groufie (Instagram/@batang.update)

Solopos.com, BATANG — Swafoto adalah tren berfoto yang muncul semenjak merebaknya media sosial dan juga teknologi telepon pintar yang menyediakan kamera depan. Beragam tempat dijadikan latar untuk menghasilkan hasil swafoto yang unik dan bisa dijadikan material unggah di akun media sosial.

Bahkan sekarang bermunculan wisata swafoto yang memberikan latar foto yang unik dan bahkan memberikan latar foto hingga 4 hingga 5 dimensi sehingga sangat cocok menjadi materi unggah menarik dan dapat menuai respons netizen yang besar.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Namun karena euforia swafoto terlalu besar ini, kadang banyak orang yang tidak memikirkan keselamatan diri. Demi sebuah materi konten media sosial, banyak pembuat konten mengambil spot-spot berbahaya hanya untuk berfoto dengan latar yang memukau namun tak sedikit pula yang akhirnya terjebak dalam medan berbahaya yang mengancam keselamatan mereka sendiri.

Baca Juga : Nekat Buka Saat PPKM, Satpol PP Pemalang Razia Tempat Karaoke

Seperti yang dialami oleh kelompok pemuda di Desa Madugowongjati, Kecamatan Grising, Kabupaten Batang ini. Melalui unggahan yang ada di laman Instagram @batang.update, Kamis (19/8/2021), sekelompok pemuda diduga sedang melakukan swafoto di bawah sebuah jembatan besar di desa tersebut. Saat akan menyeberang untuk kembali ke jalan utama, tiba-tiba arus sungai menjadi besar hingga mereka tidak berani untuk menyeberang.

Arus besar ini kemungkinan berasal dari daerah hulu yang diguyur hujan deras. Karena terjebak di tengah aliran deras, akhirnya warga sekitar menolong kelompok pemuda itu dengan tali untuk menjadi pegangan mereka saat menyebrangi aliran sungai deras tersebut.

Aliran sungai itu sangat deras dan para pemuda ini berisiko hanyut jika tidak hati-hati dalam menyeberang. Hingga video selesai, tidak ada kejelasan apakah kelompok pemuda ini bisa semuanya menyeberang dengan selamat atau harus memilih menunggu aliran sungai reda.

Baca Juga: Bubur Blohok Ibu Sinok di Pemalang Ini Jadi Buruan Pembeli

Saat berita ini ditulis, video yang baru saja diunggah 18 jam itu sudah menuai lebih dari 5400 penonton digital dan beragam komentar dari netizen, di antaranya:

@de.arifendie “Semoga semuanya selamat.. aamiin”

@karen_fiona2 “Yang penting eksistensi nomor satu nyawa mah nomor sekian?”

@muh_imnbay “Foto nya sih iya disitu ,belum tentu diuploud ada yng like?”

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Solopos.com melalui beberapa sumber, aliran sebuah sungai selalu ditentukan dengan kondisi hujan di daerah hulu. Jika daerah hulu sedang hujan, maka aliran dari sungai yang berinduk dari hulu tersebut akan menjadi sangat deras dan bisa membahayakan siapa pun yang melakukan aktivitas di sungai tersebut.

Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan di sungai sangat memerlukan kecermatan untuk mengetahui kondisi cuaca di daerah hulu. Apalagi jika hulu sungai itu berada di daerah gunung berapi yang baru bererupsi. Kondisi ini sangat berbahaya karena aliran dari hulu gunung berapi ini juga akan membawa material lumpur vulkanik atau yang dikenal dengan lahar dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya