Jateng
Rabu, 12 Juli 2023 - 19:09 WIB

Netizen Pertanyakan Kondisi Siswi SMKN 1 Sale Rembang yang Ungkap Pungli

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pungutan liar alias pungli. (Googleimage)

Solopos.com, SEMARANG — Nasib siswi SMKN 1 Sale, Rembang, yang tanpa sengaja membongkar dugaan pungli berkedok infak yang dilakukan kepala sekolah mulai dipertanyakan netizen. Banyak warganet yang mempertanyakan apakah siswi tersebut masih bersekolah di SMKN 1 Sale atau tidak.

Siswi yang mengenakan jilbab itu membongkar dugaan pungli di SMKN 1 Sale saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, di Pendapa Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023). Kala itu, siswi itu mengaku setiap tahun diminta membayar sejumlah uang atau pungutan oleh pihak sekolah dengan dalih infak.

Advertisement

Percakapan antara siswi tersebut dengan Gubernur Jateng pun diunggah di akun Instagram resmi Ganjar Pranowo di @ganjar_pranowo. Unggahan video itu pun mematik reaksi dari para netizen. Meski demikian, banyak juga netizen yang mulai mempertanyakan kondisi siswi tersebut seusai membongkar aib sekolah.

“Nasib mbaknya gimana ya,” tulis akun @mangewenday, Rabu (12/7/2023).

Menanggapi hal itu, Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, memastikan pihaknya akan memberikan perhatian berupa pendampingan kepada siswi SMKN 1 Sale, Rembang, yang tanpa sengaja membongkar praktik pungli berkedok infak tersebut.

Advertisement

“Terkait siswa yang ditanyai gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan. Dan harus dijamin, siswi itu nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa, sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun,” kata Uswatun dalam keterangan tertulisnya yang diterima Solopos.com, Rabu (12/7/2023).

Lebih jauh, Kepala SMKN 1 Sale itu juga sudah dibebastugaskan dan ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Posisi kepala SMKN 1 Sale saat ini diisi oleh pelaksana harian (Plh).

Sementara itu, Gubernur Jateng menilai uang infak yang diterapkan sekolah ke siswa itu tergolong pungli. Hal itu dikarenakan para siswa SMA maupun SMK negeri bebas dari pungutan apa pun.

Advertisement

“Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang, maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan,” tegas Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Disdikbud Jateng juga telah melakukan penyelidikan terkait dugaan praktik pungli yang dilakukan Kepala SMKN 1 Sale Rembang itu. Dari hasil pemeriksaan diketahui pungutan berkedok infak itu dilakukan Kepala SMKN 1 Sale, Widodo, untuk pembangunan masjid. Widodo menerapkan pungutan juga atas rekomendasi dari Komite Sekolah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif