SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik.com)

Solopos.com, BATANG – Korban sodomi oknum guru mengaji sekaligus pelatih rebana, MU, 28, asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), terus bertambah. Terbaru, jumlah korban yang melapor resmi ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batang mencapai 21 anak.

“Kemarin ada sembilan yang melapor .Untuk hari ini, penambahan korban ada 12 korban lagi yang melapor, didampingi orangtuanya,” kata Kapolres Batang, AKBP Irwan Susanto, melalui Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo, di kantornya, Sabtu (7/1/2023).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Berdasakan keterangan, para korban ini mendapatkan pelecehan seksual berupa sodomi oleh pelaku. Kemungkinan, jumlah korban perbuatan bejat pelaku yang merupakan guru ngaji sekaligus pelatih rebana di Batang ini akan bertambah menyusul masih banyak korban yang diduga belum melapor.

Yorisa menyebut kali ini korban tidak hanya berasal dari tempat pelaku tinggal. Ada dua dari 12 pelapor berasal dari luar daerah atau tempat tinggal pelaku. Informasinya, pelaku juga beraksi di wilayah Kelurahan Karangasem Selatan.

Saat ini, pihaknya terus mendalami keterangan para pelapor untuk diselaraskan dengaan keterangan tambahan dari tersangka. Ia meminta korban yang belum melapor untuk segera melayangkan aduan ke Polres Batang.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pemkab Batang, Kelurahan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hingga organisasi pemuda sekitar. Para korban bisa mengadu ke posko pengaduan untuk didampingi pelaporan ke Polres Batang.

“Kami juga minta pada lurah untuk sosialisasi atau mengimbau agar warga di sekitar rumah tersangka untuk bertanya pada anaknya. Ditanya siapa tahu tidak menutup kemungkinan menjadi korban,” tuturnya.

Dimas Adi Pamungkas, pendamping korban dari LSM Trinusa, menyebut cakupan wilayah korban pelecehan seksual guru rebana di Batang itu meluas. Informasinya korban tersebar di tiga kelurahan.

“Dua korban itu tetangga saudara pelaku. Pelecehan dilakukan di rumah korban,” tuturnya.

Bertambahnya pelapor karena banyak orang tua yang baru mengetahui setelah berita pelecehan seksual yang dilakukan guru atau pelatih rebana di Batang itu muncul. Kemudian, sejumlah orang tua yang mengenal pelaku pun langsung bertanya pada anaknya yang mengaku pernah menjadi korban guruu rebana tersebut.

“Diduga korban lebih dari 30 anak. Seluruhnya anak di bawah umur 15 tahun. Ini pelaku sapu bersih. Ada anaak yang dijalan, diajak berkomunikasi langsung diajak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya