Jateng
Selasa, 21 Februari 2023 - 23:01 WIB

Ngeyel, Polres Pemalang bakal Sita 16 Odong-Odong

Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polres Pemalang menunjukkan odong-odong yang telah disita, Senin (20/2/2023). (Polres Pemalang)

Solopos.com, PEMALANG — Polres Pemalang akan menindak tegas pemilik odong-odong atau kereta kelinci yang masih nekat berkeliaran di jalan raya. Bahkan, hingga kini sudah ada 16 odong-odong yang ditindak Polres Pemalang dan akan disita dalam waktu dekat ini.

Hal itu disampaikan Kasatlantas Polres Pemalang, AKP Achmad Reidwan Prevoost, saat mengumumkan hasil penindakan dalam Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi (OKLC) 2023 di Mapolres Pemalang, Senin (20/2/2023).

Advertisement

“Ini kita ingatkan juga ya untuk odong-odong ya, itu tidak boleh dioperasikan di jalan raya. Nanti juga akan kita berikan contoh, akan kita pidana,” tegas Achmad.

Menurut Kasatlantas Polres Pemalang, odong-odong tergolong kendaraan ilegal jika dioperasikan di jalan raya. Pelanggaran odong-odong itu yakni mengubah bentuk dan tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, potensi fataliats korban odong-odong juga tergolong tinggi karena menampung lebih dari 10 orang.

Advertisement

Menurut Kasatlantas Polres Pemalang, odong-odong tergolong kendaraan ilegal jika dioperasikan di jalan raya. Pelanggaran odong-odong itu yakni mengubah bentuk dan tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, potensi fataliats korban odong-odong juga tergolong tinggi karena menampung lebih dari 10 orang.

“Jangan sampai sudah ada kejadian, lebih baik mencegah daripada ada kejadian,” jelasnya.

Senada juga disampaikan Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, yang mengancam akan mempidanakan pemilik odong-odong atau kereta kelinci yang masih ngeyel beroperasi di jalan raya.

Advertisement

Pemilik odong-odong, lanjut Kapolres Pemalang, bisa dikenakan sanksi sesuai Pasal 277 UU LLAJ. Ancaman hukumannya yaitu pidana penjara paling lama satu tahun atau denda maksimal Rp24 juta.

Kapolres menjelaskan spesifikasi odong-odong tidak untuk di jalan umum. Kereta kelinci atau odong-odong biasanya hanya untuk area khusus, semisal tempat wisata.

“[Untuk yang ditahan] kemungkinan tidak punya KIR dan tidak ada kelaikan jalan,” imbuh mantan Kapolres Semarang itu.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemalang, Mu’minun menyatakan segera mengkaji trayek untuk odong-odong. Pihaknya mengarahkan trayeknya ke wisata dan tidak melewati jalur arteri.

“Untuk jumlah odong-odong di Kabupaten Pemalang sudah lebih dari puluhan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif