Jateng
Jumat, 28 Mei 2021 - 08:39 WIB

Nopia, Kue Warisan Leluhur Banyumas yang Melegenda

Yesaya Wisnu  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nopia Banyumas (Instagram/@tokorien)

Solopos.com, BANYUMAS -- Tampak mulus dan lembut dari luar namun renyah dan manis saat dimakan dan agak kopong. Nopia adalah salah satu makanan khas Banyumas yang sudah begitu dikenal masyarakat, khususnya di Jawa Tengah.

Jajanan ini berbentuk bulat lonjong dengan permukaan menggembung berwarna putih dan bagian bawahnya renyah dan keras. Saat dimakan, ada rongga dan lelehan gula merah berasa legit yang merupakan khas Banyumas.

Advertisement

Melansir dari  situs Detik.com, Jumat (27/5/2021), sentra pengrajin nopia ini ada di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas. Para pengrajin nopia sudah menekuni pembuatan jajanan kue ini secara turun temurun.

Baca Juga : Banyumas Punya Venue Paralayang Pertama, Mau Coba?

Advertisement

Baca Juga : Banyumas Punya Venue Paralayang Pertama, Mau Coba?

Desa ini bisa dikatakan sebagai sentra pertama yang memproduksi nopia dan dipasarkan di pusat oleh-oleh khas Banyumas. Humas Paguyupan Mino (Mini Nopia) Parimas Mangun Handoyo, mengatakan bahwa nopia sudah ada sejak jaman nenek moyang.

Mino, versi kecil dari Nopia (Instagram/@cemilan_oleholeh_kebumen)

Dirinya mengatakan nopia dulu dibuat dengan ukuran besar hingga akhirnya setelah ada pengembangan, dibuatlah versi yang berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan Mino atau mini nopia sebagai varian baru.

Advertisement

Baca Juga : Ungguli Kota Solo, Banjarnegara Raih Penghargaan WTP Tertinggi se-Jawa Tengah

Ketua Paguyuban Mino Parimas Sumarno, mengatakan saat menjelang Idul Fitri atau Lebaran, permintaan Mino buatan paguyubannya meningkat dua kali lipat dari biasanya. Dalam satu hari biasanya menghabiskan 10 kilogram bahan tapi saat menjelang Lebaran, bahan yang dihabiskan bisa dua kali lipat.

Harga Mino ini bervariasi, biasanya dijual dari harga Rp15.000 per kilogram. Sedangkan yang varian dijual dengan harga antara Rp20.000-Rp30.000, dikemas dalam plastik 1 kilogram. Varian Mino sendiri selain lelehan gula merah ada juga rasa cokelat, durian, nanas, kelapa, anggur, nangka hingga bawang merah.

Advertisement

Pembuatan nopia pada umumnya sangat unik. Setelah adonan jadi, kemudian dipotong kecil-kecil dan diberikan isian gula jawa atau varian rasa lain yang telah dicampur dengan tepung. Kemudian masuk tahap pemanasan tungku atau gentong yang dapat menampung ratusan nopia atau Mino.

Gentong ini berbentuk cembung buat dan adonannNopianya ditempelkan di sekiling dinding gentong yang panas. Konon dipercaya jika tungku model tanah liat ini mampu mempertahankan panasnya dengan stabil serta diyakini lebih baik dibanding dengan oven modern yang berbahan dasar gas atau listrik.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif