Jateng
Minggu, 12 Januari 2020 - 03:20 WIB

Normalisasi Sungai Tuntang Diharapkan sampai Tuntas

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga bersama TNI dan Polri membantu perbaikan tanggul Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2020). (Antara-Aji Setyawan)

Solopos.com, DEMAK — Pemerintah Kabupaten Demak berharap Sungai Tuntang dinormalisasi secara menyeluruh. Hanya dengan cara itu daya tampungnya menjadi lebih baik dibandingkan dengan kondisi saat ini yang banyak mengalami sedimentasi.

“Selama ini, Sungai Tuntang memang belum pernah diperbaiki maupun dinormalisasi secara menyeluruh,” kata Bupati Demak Mohammad Natsir. di Demak, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2020).

Advertisement

Padahal, kata dia, sungai tersebut termasuk kanal dan pembuangan akhir sehingga sangat diharapkan pemerintah pusat bisa melakukan normalisasi. Untuk sungai lainnya yang melewati Kabupaten Demak, seperti Sungai Sayung maupun Wonokerto sudah dinormalisasi.  Hasilnya, lanjut dia, Sayung tidak ada kendala seperti sebelumnya, sedangkan Wonokerto sampai Karangawen juga tidak ada kendala.

Terkait dengan perbaikan tanggul Sungai Tuntang yang jebol di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, katanya, sudah mulai dilakukan perbaikan menyusul sudah adanya alat berat di lokasi tanggul jebol. Ia memperkirakan perbaikan tanggul yang akan dikerjakan oleh BPWS bisa selesai dalam waktu dua hingga tiga hari mendatang.

Sementara warga yang mengungsi, katanya, sudah dipenuhi kebutuhan makan dan minum serta kebutuhan selimut maupun alas. “Masih banyak warga yang memilih bertahan di rumah dan belum bersedia mengungsi. Jika mereka berubah pikiran, kami menyediakan mobil evakuasi yang siap sedia dalam waktu 24 jam,” ujarnya.

Advertisement

Dalam rangka memberikan hiburan terhadap para pengungsi, katanya, pemkab juga mendatangkan guru seni dan ahli psikologi untuk menghilangkan kejenuhan mereka. Jumlah warga yang mengungsi di Kantor Kecamatan Guntur hingga pukul 15.19 WIB tercatat sebanyak 198 jiwa, sedangkan ribuan warga lainnya ada yang mengungsi di tanggul sungai, tempat saudara, sekolah, serta sejumlah tempat ibadah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif