Jateng
Rabu, 26 Desember 2018 - 04:50 WIB

NU Jateng Kirim 30 Sukarelawan untuk Bencana Tsunami Selat Sunda

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah (Jateng) mengirimkan sekitar 30 sukarelawan untuk turut serta dalam penanganan bencana tsunami Selat Sunda. Pengiriman sukarelawan penanganan bencana tsunami itu akan dilakukan secara bertahap.

Ketua PW LPBI NU Jateng, Winarti, mengatakan untuk tahap awal, sekitar 8 sukarelawan akan diberangkatkan terlebih dahulu dalam waktu dekat.

Advertisement

“Dengan berbagai pertimbangan, kita jadwalkan pengiriman [sukarelawan] secara bertahap,” ujar Winarti dalam keterangan resmi, Selasa (25/12).

Winarti menyebutkan para sukarelawan yang dikirim memiliki berbagai keahlian, mulai dari evakuasi, pemilihan logistik, maupun distribusi logistik.

“Beberapa juga sudah pernah bertugas saat bencana gempa bumi di NTB, maupun Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu,” terangnya.

Advertisement

Sukarelawan itu, lanjut Winarti, berasal dari berbagai daerah di Jateng, seperti Brebes, Boyolali, Kudus, dan Pekalongan.

“Beberapa daerah juga sudah siap. Namun karena bertahap, nantinya menunggu jadwal yang kita tetapkan. Beberapa pengurus NU daerah juga telah membuka Posko NU Peduli Bencana untuk kasus tsunami ini,” jelasnya.

Winarti menjelaskan, tim dari Jateng sendiri akan bergabung dengan Pos Induk PBNU yang juga membuka posko bencana tsunami ini. “Kita berharap sukarelawan yang kami kirim bisa saling membantu dan memberi manfaat positif dalam penanganan bencana tsunami tersebut,” imbuhnya.

Advertisement

Hingga Selasa (25/12), korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal mencapai 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, dan 16.082 orang mengungsi.

Data kerugian materiel terkait tsunami Selat Sunda juga terus bertambah. Ada 882 rumah yang rusak, 73 penginapan rusak dan 60 warung rusak. Adapula 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda 4 rusak, 41 kendaraan ruda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 selter rusak.

Daerah yang paling parah terdampak tsunami Selat Sunda ialah Kabupaten Pandeglang. Data BNPB menyebutkan 290 orang meninggal di Kabupaten Pandeglang, 1.143 luka-luka, 77 orang hilang, dan 14.395 orang mengungsi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif