SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Candi Borobudur (JIBI/Solopos/dok)

Ilustrasi - Candi Borobudur (JIBI/Solopos/dok)

Ilustrasi - Candi Borobudur (JIBI/Solopos/dok)

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Balai Konservasi Borobudur (BKB) mendorong masyarakat untuk bisa memanfaatkan sebaik-baiknya hasil upaya pelestarian atas Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Bagaimana ke depan terus kita lestarikan sebaik-baiknya, bisa kita berikan kepada generasi bangsa ke depan, kepada anak cucu kita, dan bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar,” kata Kepala BKB Marsis Sutopo di Borobudur, Selasa, setelah membuka Borobudur Fair 2014 di halaman BKB di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur yang akan berlangsung hingga Kamis (11/12/2014).

Kegiatan itu, rangkaian peringatan 200 Tahun Penemuan Candi Borobudur. Candi Buddha terbesar di dunia itu, dibangun sekitar abad ke-8 masa pemerintahan Dinasti Syailendra pada zaman Kerajaan Mataram Kuno dan saat ini telah ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan peradaban dunia.

Borobudur Fair 2014 yang diikuti puluhan pelaku usaha dan industri kreatif di kawasan Candi Borobudur itu, selain menggelar berbagai produk kerajinan rakyat, makanan tradisional, juga memamerkan dokumentasi kegiatan seni budaya masyarakat setempat, serta pentas kesenian tradisional setempat.

“Sekarang bagaimana dengan 200 tahun penemuan kembali Candi Borobudur itu, bagaimana kita bisa memaknai kembali Candi Borobudur sebagai warisan budaya bangsa,bahkan sudah diakui sebagai warisan dunia,” katanya seperti dikutip Antara.

Pada kesempatan itu, ia bercerita tentang sejarah penemuan kembali Candi Borobudur.

Pihaknya mengajak masyarakat sekitar Candi B orobudur dalam pameran dan bazar tersebut, sebagai wujud bahwa mereka telah mengambil manfaat sebaik-baiknya atas berbagai upaya konservasi warisan peradaban dunia tersebut selama ini.

Masyarakat sekitar, katanya, telah mengambil manfaat atas kelestarian Candi Borobudur, antara lain dalam bentuk pengembangan kreasi budaya dan berbagai produk suvenir, seperti kerajinan batik, miniatur stupa dan arca Buddha, serta makanan tradisional.

“Itu sebagai salah satu bentuk kreasi masyarakat yang bersumber dari keberadaan Candi Borobudur sehingga bisa memberikan manfaat dan berkah untuk masyarakat sekitar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya