Jateng
Selasa, 11 Oktober 2022 - 17:38 WIB

ODGJ Tersambar Kereta Api di Semarang, Luka Parah di Kepala

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalur perlintasan Jerakah – Semarang Poncol yang menjadi lokasi kejadian pejalan kaki yang diduga ODGJ tersambar KA Darmawangsa relasi Pasarsenen-Surabaya Pasarturi, Selasa (11/10/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Seorang yang diduga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ mengalami kecelakaan, tersambar kereta api di jalur perlintasan rel yang berada di Kelurahan Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (11/10/2022) sore, sekitar pukul 15.17 WIB. Saat dilarikan ke rumah sakit, orang yang diduga ODGJ masih dalam kondisi bernyawa meskipun mengalami luka parah di bagian kepala.

Polisi Khsusus Kereta Api (Polsuska) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IV Semarang, Yulius Dwi Puji Cahyono, mengatakan lokasi kejadian antara jalur perlintasan kereta api Jerakah – Semarang Poncol. Pejalan kaki itu sebelum tersambar disebut sedang berjalan di wilayah atau area terlarang untuk umum, yakni antara Jerakah – Semarang Poncol km 1+0.

Advertisement

“KA [Kereta Api] Darmawangsa [relasi Pasarsenen-Surabaya Pasarturi] tertemper pejalan kaki tanpa identitas. Usianya sekitar 50 tahun. Kalau menurut warga, pejalan kaki ini orang dalam gangguan jiwa [ODGJ],” kata Yulius di lokasi kejadian, Selasa (11/10/2022).

Korban yang tersambar kereta api itu, terang Yulius, kondisinya saat ditolong sudah tak sadarkan diri. Namun, ia menegaskan korban masih dalam kondisi bernyawa.

“Masih hidup saat di evakuasi. Dia [korban] mengalami luka di bagian kepala cukup serius. Sehingga, dibawa oleh ambulans ke Rumah Sakit Kariadi dalam keadaan tidak sadarkan diri,” ungkapnya.

Advertisement

Baca juga: Ngawur! Terobos Lampu Merah, Mobil Tabrak Ambulans di Sleman

Sementara itu, salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, mengatakan pejalan kaki tersebut memang sering berjalan di sekitar area perlintasan Jerakah – Semarang Poncol. Namun, ia tak mengetahui secara pasti apakah memang orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) atau bukan.

“Memang sering mondar mandir. Tapi gila atau tidak, kurang tahu. Tadi sebelum tersambar KA sempat diteriaki sama ibu-ibu. Tapi, sepertinya enggak digubris,” ujarnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif