SOLOPOS.COM - Odong-odong yang mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Sileses, Batang, Jawa Tengah. (Istimewa/Detik.com)

Solopos.com, BATANG – Kecelakaan maut terjadi di tanjakan Sileses Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kecelakaan ini menyebabkan odong-odong atau kereta kelinci yang ditumpangi pengiring pengantin terjun ke jurang. Peristiwa nahas itu terjadi Jumat (18/12/2020) sore. Akibat dari kejadian itu, tiga orang tewas.

Odong-odong berpelat G 1776 NL yang dikemudikan Tahari, 39, ini tidak kuat menanjak di tanjakan tersebut sebelum akhirnya berjalan mundur dan tererosok ke jurang. Peristiwa ini tepatnya terjadi di tanjakan Sileses, Dukuh Sipule, Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Tak Ada Gugatan Pilkada Wonogiri 2020, Josss Jalan Mulus ke Pelantikan

Kronologi

Kendaraan itu mengangkut 13 orang yang baru saja pulang kondangan. Mereka merupakan pengiring pengantin yang mayoritas adalah ibu-ibu.

"Kejadian jam setengah empat sore habis pulang nengok manten [pengantin]. Rombongan dari Karangdadap [Pekalongan], semuanya warga sini semua," kata Untung, salah satu warga Dukuh Sipule, seperti dilansir Detik.com, Sabtu (19/12/2020).

Sebenarnya setelah melewati tanjakan di Batang yang menjadi lokasi kecelakaan, odong-odong yang ditumpangi belasan orang itu bakal tiba di tempat tujuan.

"Tidak kuat menanjak, kendaraan mundur dan masuk ke jurang. Jurangnya sebetulnya dalam sampai ke sungai bawah. Namun odong-odong tertahan di pohon kelapa," jelas Untung.

Wuhuuu.... Jawa Tengah Provinsi Terinovatif Se-Indonesia

Teriakan Histeris

Ibu-ibu penumpang odong-odong tersebut sontak berteriak histeris saat kendaraan yang ditumpangi berjalan mundur dan masuk ke jurang. Mereka semua panik dan ketakutan sampai akhirnya mendapat pertolongan dari warga. Sementara itu sopir odong-odong tersebut lari ke polsek untuk mengamankan diri.

"Wah, panik saat kejadian, sopir sudah melompat duluan sebelum kendaraan terjun ke jurang. Sopir sudah lari duluan, tapi larinya ke Polsek, untuk mengamankan diri. Padahal, kalau dia tidak lari pun, warga tidak mungkin memassanya, namanya juga musibah," cerita Untung.

Dia menambahkan ada enam orang yang dirujuk dari Puskesmas Bandar ke RSUD Kalisari Batang. Tetapi dua di antaranya meninggal dunia. Sementara satu balita meninggal saat mendapat penanganan di Puskesmas.

"Semua yang meninggal saudara saya. Ada orang tiga. Anak satu usia 4 tahun dan dua ibu-ibu. Yang kasihan lagi anak kecil. Kepalanya terimpit bodi kendaraan. Paling parah," ujarnya.

Perayaan Natal dan Tahun Baru di Sukoharjo: Warga Dilarang Berkerumun

Ketiga korban adalah Andra, 4, Tariyah, 60, dan Cupiah, 60. Ketiganya merupakan warga Dukuh Sipule, Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Batang. Kasus kecelakaan odong-odong ini masih dalam penanganan Satlantas Polres Batang.

Kasatlantas Polres Batang, AKP Doddy Triantoro, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati demi keselamatan. Dia menegaskan odong-odong tidak boleh beroperasi di jalan raya.

"Imbauan pada masyarakat agar senantiasa menaati peraturan lalu lintas terutama untuk bepergian dengan jumlah banyak gunakanlah kendaraan yang laik untuk penumpang. Jangan gunakan kereta kelinci karena tidak semestinya dipakai di jalan raya," imbau Doddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya