SOLOPOS.COM - Kasat Lantas Polres Salatiga, AKP Suci Nugraheni. (Istimewa)
Solopos.com, SALATIGA — Operasi Patuh Candi 2023 di Salatiga resmi berakhir pada Minggu (23/7/2023). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.
Selama operasi berlangsung, Polres Salatiga mencacat ada 3.378 pelanggar lalu lintas. Jumlah tersebut didominasi pengendara motor yang tidak menggunakan helm standar SNI.
“Jumlah penindakan terhadap pelanggar lalu lintas sebanyak 3.378 dengan rincian ditindak melalui ETLE mobil 2.211 dan tilang manual sebanyak 603. Sedangkan jumlah teguran sebanyak 564,” jelas Kasat Lantas Polres Salatiga, AKP Suci Nugraheni, Selasa (25/7/2023).
AKP Suci mengatakan pelanggaran berupa tidak menggunakan helm SNI paling dominan, yakni mencapai 1.082 pelanggaran. Selanjutnya disusul melawan arus (415 pelanggaran), knalpot brong (372 pelanggaran), TNKB (491 pelanggaran).
Adapun barang bukti yang disita meliputi 133 SIM, 356 STNK, dan 114 kendaraan sepeda motor.
“Usia pelanggar tertinggi adalah usia 21-25 tahun, yaitu sejumlah 796 pelanggar,” ungkap Kasat Lantas.
Selama Operasi Patuh Candi 2023, di wilayah hukum Polres Salatiga telah terjadi 11 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia nihil, luka berat 1 orang, dan luka ringan 14 orang. Total kerugian materiil lebih kurang lebih Rp.10.800.000.
Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari, berharap masyarakat tetap disiplin dan tertib dalam berlalu lintas walaupun operasi patuh candi sudah berakhir.
“Masyarakat pengguna jalan diharapkan lebih disiplin dan tertib dalam berlalu lintas. Patuhi segala aturan berlalu lintas di jalan raya, hormati hak-hak pengguna jalan yang lain, dan utamakan keselamatan saat berkendara di jalan,” tandas Kapolres Salatiga.