Jateng
Kamis, 13 Februari 2020 - 03:20 WIB

Orang Gila RSJ Semarang Ngamuk di Permukiman Warga

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang gila. (Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Suasana Kampung Gang Lembayung, Jalan Kapri Raya, Kelurahan Sendangguwo, Kota Semarang, mendadak heboh, Rabu (12/2/2020) dini hari. Kehebohan itu tak lain disebabkan ulah seorang pemuda berinisial Y yang mengamuk dan melempari warga dengan genting dari atap rumah.

Untungnya, ulah Y itu tak bertahan lama. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang langsung mengevakuasi Y dari atap rumah sekitar pukul 01.12 WIB.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Y merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pria asal Papua yang tengah menjalani studi di Salatiga itu sebelumnya kabur dari ruang perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang.

Valentine’s Day di Star Hotel Semarang Hanya untuk 15 Pasangan

Direktur Utama (Dirut) RSJD Amino Gondohutomo, Alex Jusran, membenarkan ada pasiennya yang kabur dari perawatan rumah sakit. Pasien itu lari dari RSJD sejak Selasa (11/2/2020) sore.

Advertisement

Valentine’s Day di Star Hotel Semarang Hanya untuk 15 Pasangan

Direktur Utama (Dirut) RSJD Amino Gondohutomo, Alex Jusran, membenarkan ada pasiennya yang kabur dari perawatan rumah sakit. Pasien itu lari dari RSJD sejak Selasa (11/2/2020) sore.

“Pasien itu berinisial Y, warga Salatiga. Dia sedang kuliah di sana. Kabur lewat pintu belakang, samping musala,” terang Alex kepada wartawan di Semarang.

Alex mengatakan Y sebenarnya pasien baru yang dirawat sejak Senin (10/2/2020). Ia diduga mengalami gangguan jiwa karena mengalami depresi akibat permasalahan keluarga.

Advertisement

Pihaknya pun langsung mengerahkan sekitar lima personel  untuk mengevakuasi pasien dari atap rumah. Proses evakuasi pun berjalan alot hingga petugas Damkar bersama warga terpaksa merobohkan atap rumah yang ditempati Y.

Bisnis Properti Komersial di Semarang Naik Tipis

“Menurut laporan personel saya di lapangan, negosiasinya berjalan alot. Akhirnya, kita sepakat untuk merobohkan atap rumah supaya pasien bisa dievakuasi,” jelas Trijoto.

Sementara itu, salah seorang personel Damkar, Indra Darmawan, mengaku evakuasi pasien ODGJ itu memang cukup alot. Saat dievakuasi, pasien tersebut bahkan sempat mengamuk dan melempari petugas.

Advertisement

"Evakuasinya selama 10 jam lebih. Dia ngamuk, semua orang dilempari genting. Habis gitu, dia melompat ke satu rumah ke rumah lainnya. Akhirnya, kita paksa turun ke bawah," ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif