SOLOPOS.COM - Warga Gafatar bersama anaknya mendapat pengawalan dari aparat TNI setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Ormas Gafatar belakangan jadi sorotan publik.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 50 persen dari ratusan anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, mengalami trauma.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kondisi anggota Gafatar ini diungkapkan oleh Kabag Psikologi Polda Jateng, AKBP Agus Yulianto, kepada wartawan di sela-sela acara penjemputan ribuan anggota Gafatar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016).

“Hampir 50 persen dari anggota Gafatar yang sudah kami tampung mengalami tekanan psikologis. Mereka sepertinya masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka beberapa waktu lalu,” ujar Agus.

Agus mengaku ciri trauma itu terlihat dengan banyaknya para anggota Gafatar yang acap merenung. Selain itu saat melihat api, kebanyakan dari anggota Gafatar itu yang merasa kaget dan shock.

Agus memaklumi hal tersebut menyusul peristiwa yang dialami anggota Gafatar saat itu adalah permukimannya di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dibakar masa pada Selasa (19/1/2016).

“Dari sebagian besar yang mengalami trauma itu mayoritas adalah orang tua. Kami pun siap memulihkan mereka dengan menyediakan tim psikolog, baik dari akademisi Undip, UNS maupun Polda Jateng,” imbuh Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya