SOLOPOS.COM - Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan permukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1/2016). Permukiman di lahan seluas 43 hektar tersebut dibakar sejumlah oknum masyarakat sebelum 796 warga eks-Gafatar berhasil dievakuasi pemda setempat. (JIBI/Solopos/Antara /Jessica Helena Wuysang)

Ormas Gafatar para anggotanya akan dipulangkan ke daerah masing-masing.

Semarangpos.com, SEMARANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, Jawa Timur , dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkait kepulangan sekitar 1.500 eks pengikut Gafatar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ribuan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat rencananya akan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (27/1/2016).

Kepala Biro Humas Pemprov Jawa Tengah (Jateng) Sinoeng N. Rachmadi mengatakan sekitar 1.500 pengikut eks Gafatar tersebut tidak semuanya dari Jateng, tapi juga Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), dan DIY.

“Data yang ada, eks pengikut Gafatar asal Jateng hanya 120 orang, sisanya dari Jabar, Jatim, dan DIY. Untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan tiga pemerintah provinsi tetangga tersebut,” katanya kepada Semarangpos. com, Kamis (21/1/2016).

Menurut dia, Pemprov Jateng memang akan menempatkan mereka ditempat penampungan sementara di Gedung Transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependuduk (Disnakertransduk) di wilayah Tugu, Kota Semarang. Jika langsung dipulangkan ke daerah asal masing-masing, imbuh dia, belum tentu bisa diterima masyarakat setempat. Di samping itu, sebagian mantan pengikut Gafatar sudah tidak memiliki rumah.

Gedung Transito selama ini memang digunakan untuk menampung sementara para transmigran asal Jateng yang akan diberangkatkan ke luar provinsi. Permasalahnya, imbuh Sinoeng, kapasitas Gedung Transito terbatas hanya dapat menampung sekitar 150 orang.

“Persoalan ini perlu dibahas dengan Pemprov Jabar, Jatim, dan DIY agar tidak menimbulkan permasalahan baru,” ujarnya.

Dia menambahkan eks pengikut Gafatare tersebut perlu dilakukan pembekalan spriritual dan ideologi agama sebelum kembali ke masyarakat karena otaknya sudah dicuci saat mereka bergabung dengan organisasi tersebut.

“Untuk memberikan pembekalan melibatkan tokoh lintas agama dan psikolog,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng Kombes Pol. A. Liliek Darmanto menyatakan akan menyiapkan pengamanan untuk menyambut kedatang eks pengikut Gafatar dari Mempawah, Kalimantan Barat.

“Koordinasi pengamanan dilakukan jajaran Polrestabes Semarang dengan melibatkan lintas sektoral TNI dan pemerintah daerah,” ujar dia.
Aparat keamanan, imbuh Liliek akan memberikan pengawalan kepada eks pengikut Gafatar sampai ke rumah masing-masing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya