Ormas Gafatar para anggotanya dalam proses pengembalian ke daerah asal masing-masing.
Semarangpos.com, SEMARANG-Sejumlah eks anggota Gafatar yang baru saja dipulangkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, mengaku rela menjual harta bendanya untuk “hijrah” ke Kalimantan Barat.
Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
“Rumah dan tanah dijual sebelum berangkat,” kata Astari, kata eks Gafatar asal Wonosobo ketika ditemui di sela pendataan dan pengecekan kesehatan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/1/2016).
Menurut dia, uang hasil penjualan tersebut digunakan untuk membeli lahan di Kalimantan untuk digarap.
“Dulu di Wonosobo bertani, di sana juga ingin bertani,” tambahnya.
Hal serupa juga dilakukan eks Gafatar asal Yogyakarta, Ancep. Ancep menjual sepeda motor miliknya dengan harapan memperoleh penghidupan yang lebih baik di Kalimantan.
Pengakuan lain juga disampaikan sejumlah eks Gafatar saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, para mantan Gafatar tersebut masih enggan menyebutkan dari mana asal lahan di Kalimantan yang mereka beli untuk digarap.
“Saya ingin mengonfirmasi ajaran yang terjadi, meskipun tidak ada yang mengaku,” kata Ganjar.
Dari cara berbicara saat berdialog, ia menilai indoktrinasi ajaran Gafatar telah masuk.