SOLOPOS.COM - Warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) long march menyusuri jalan jalur pantura Pati-Kudus, Jateng, Selasa (6/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Pabrik Semen tetap ditolak warga eks Karesidenan Pati dengan cara berdemo dan menggelar longmarch dari Rembang ke Kantor Gubernur.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menjelaskan alasan tak bisa menemui para pendemo pembangunan Pabrik Semen Pati yang menggelar aksi jalan kaki (longmarch) dari Rembang yang datang ke Kantor Gubernur Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, pada Jumat (9/12/2016) lalu.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Setelah menggelar aksi longmarch dari Rembang sejak Selasa (6/12/2016), para pendemo berharap bisa berjumpa dengan Ganjar untuk menyuarakan aspirasinya terkait pembangunan pabrik Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng. Sayang, keinginan para pendemo yang mayoritas merupakan warga Rembang dan Pati itu gagal terlaksana karena tidak bisa bertemu dengan Ganjar.

Kondisi itu pun membuat Ganjar mendapat kritik dari berbagai kalangan, termasuk di jejaring media sosial Facebook. Banyak yang beranggapan Ganjar tidak memiliki perasaan dan selama ini hanya terkesan pencitraan karena tidak mau mendengar aspirasi warga yang telah berjalan jauh guna menemuinya.

Meski demikian, Ganjar memiliki alasan tidak bisa menemui para pendemo saat itu. Ia beralasan saat itu memang sedang tidak berada di kantor karena tengah memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pekanbaru, Riau.

“Begini, saya itu sebenarnya menyesal tidak bisa menemui mereka [peserta aksi longmarch Rembang]. Pada saat itu saya berada di Riau menghadiri undangan KPK dalam acara Peringatan Hari Antikorupsi Internasional 2016,” tulis Ganjar dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Minggu (11/12/2016).

Orang nomor satu dalam jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng itu tak menyangka ketidakmampuan menemui para peserta aksi longmarch yang digagas Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) itu berbuntut panjang. Para pejabat yang ditugaskan untuk menemui peserta aksi tak bisa memberi penjelasan secara detail.

Para peserta aksi pun merasa kecewa. Keinginan mendapat penjelasan terkait kabar Ganjar menentang putusan MA dengan menerbitkan izin baru bagi pembangungan pabrik semen, tak terpenuhi. Bahkan beberapa media, baik nasional maupun internasional, memberitakan bahwa Ganjar telah memberikan izin baru bagi pembangunan Pabrik Semen Indonesia (SI) di Pegunungan Kendeng, Pati, sehingga enggan menjumpai peserta aksi longmarch.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya