SOLOPOS.COM - Sejumlah petani penolak pabrik semen di Pegunungan Kendeng eks Keresidena Pati beristirahat dengan kaki terpasung semen di Kantor LBH, Jakarta, Sabtu (18/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Pabrik semen yang bakal mengeksplorasi Pegunungan Kendeng di Kabupaten Rembang, eks Keresidenan Pati ditentang Gerbang Tani.

Semarangpos.com, JAKARTAKetua Umum Dewan Pengurus Nasional Gerbang Tani Idham Arsyad meminta pemerintah memenuhi tuntutan petani Kendeng yang menolak pembangunan pabrik semen yang bakal mengeksplorasi Pegunungan Kendeng di Kabupaten Rembang, eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut dia, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/3/20187), sudah bertahun-tahun petani pegunungan Kendeng Utara berjuang melawan pendirian pabrik semen di wilayah mereka. “Langkah hukum sudah ditempuh hingga tingkat Mahkamah Agung yang pada Oktober 2016 memenangkan gugatan petani Kendeng. Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru menerbitkan izin lingkungan baru pada Februari 2017,” katanya.

Padahal, kata dia, jelas sekali tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam kesimpulan awalnya menyebutkan bahwa Kawasan Cakungan Air Tanah Watu Putih di Pegunungan Kendeng merupakan kawasan karst yang harus dilindungi dan tidak boleh ditambang. Idham menyatakan sudah puluhan kali petani-petani Kendeng turun aksi di Semarang dan bahkan Jakarta.

Sebagai contoh, kata dia, sejak 13 Maret hingga 18 Maret 2017, puluhan petani Pegunungan Kendeng Utara dari Blora, Rembang, Pati, dan Grobogan kembali melakukan aksi pasung semen atau menyemen kaki sendiri di seberang Istana Negara. “Mereka menuntut janji Presiden Jokowi menghentikan segala aktivitas PT Semen Indonesia di Rembang dan bersikap tegas memerintahkan Gubernur Ganjar Pranowo untuk mematuhi keputusan Mahkamah Agung,” ucap Idham.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Gerbang Tani yakin penolakan keras dari petani Pegunungan Kendeng mempunyai alasan yang kuat. “Seharusnya, langkah petani Kendeng untuk menjaga kelestarian alam Jawa Tengah demi menunjang Pulau Jawa yang memang sudah mengalami krisis ekologi didukung pemerintah,” ujarnya.

Ia menegaskan Gerbang Tani sepenuhnya mendukung atas perjuangan petani Pegunungan Kendeng karena menyadari bahwa perjuangan mempertahankan kawasan karst, sumber air, dan pertanian bukan hanya kepentingan petani, namun juga kepentingan bagi tercapainya kedaulatan pangan bangsa. “Sesuai amanah peraturan perundangan, menetapkan bahwa desa merupakan wilayah pertahanan bagi ketahanan pangan bangsa,” ucap Idham.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya