SOLOPOS.COM - Aksi warga menolak pembangunan pabrik semen Indocement di Pegunungan Kendeng Utara, Pati. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

TOLAK PABRIK SEMEN

Pabrik semen Pati diupayakan akan jalan terus. PT Sahabat Mulia Sakti mengklaim sudah mengakomodasi semua aspirasi masyarakat terkait dengan penerbitan izin lingkungan rencana pembangunan pabrik semen dengan kapasitas 4,4 juta ton semen per tahun 

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – PT Sahabat Mulia Sakti mengklaim sudah mengakomodasi semua aspirasi masyarakat terkait dengan penerbitan izin lingkungan rencana pembangunan pabrik semen dengan kapasitas 4,4 juta ton semen per tahun di Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

“Semua usulan yang diinginkan masyarakat setempat sudah terakomodasi dan proses penyusunan amdal telah sesuai prosedur, bahkan dibutuhkan waktu hingga lebih dari dua tahun untuk menyusunnya,” kata Direktur PT Sahabat Mulia Sakti Alexander Frans di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (4/5/2015).

Menurut dia, lokasi tapak pabrik dan dan tapak tambang yang akan dibangun pabrik semen oleh salah satu anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa itu sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati.

Kemudian, surat keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2641/2014 tentang Kawasan Bentang Alam Karst ( KBAK) Sukolilo di wilayah Pegunungan Kendeng dan rencana pembangunan pabrik semen PT SMS di Kabupaten Pati telah sesuai dengan izin usaha pertambangan eksplorasi yang dimiliki pihaknya.

“Kami sudah mengantisipasi dengan melakukan mitigasi dalam dokumen amdal atas setiap dampak yang dipekirakan akan berpotensi menganggu lingkungan dan masyarakat, dengan tetap memperhitungkan regulasi yang berlaku,” ujarnya.

Ia mengungkapkan beberapa hal yang menjadi fokus pihaknya terkait dengan rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Pati yaitu ketersediaan air, lahan pertanian, dan pembukaan areal penambangan.

“Kami tidak akan mengambil air bawah tanah, namun akan membuat tampungan air hujan maupun air dari Sungai Juwana serta mengalirkan air untuk kepentingan pabrik sebanyak 60 liter per detik, serta 25 liter/detik guna membantu kebutuhan masyarakat sekitar,” katanya.

Terkait dengan lahan pertanian, kata dia, PT SMS hanya akan menggunakan lahan untuk tapak pabrik paling banyak 180 hektare dengan mengupayakan 50 hektare di areal tapak pabrik untuk areal penyanggah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya