SOLOPOS.COM - Ilustrasi semen (JIBI/Solopos/Dok)

Pabrik Semen Star di Ajibarang telah soft opening.

Kanalsemarang.com, BANYUMAS — PT Sinar Tambang Arthalestari, produsen semen Bima, meresmikan unit pabrik perdana di Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Komisaris Sinar Tambang Arthalestari (Star) Urip Timuryono mengungkapkan realisasi pengembangan pabrik tersebut akan semakin mewujudkan niat korporasi yang ingin terlibat mendukung program pemerintah dalam menggenjot pembangungan infrastruktur.

Pabrik yang mulai dikembangkan pada 2012 itu, jelasnya, diperkirakan rampung seluruhnya pada Oktober 2015 mendatang. “Gagasan awal pemegang saham sejalan dengan program pemerintah yakni pembangunan infrastruktur,” ujarnya di sela-sela seremoni soft opening, Jumat (29/5).

Urip menuturkan pihaknya juga akan mendukung pemenuhan kebutuhan semen nasional yang hingga saat ini mencapai 65 juta ton per tahun. Karena itu, pada saat yang sama STAR memulai pengembangan line 2 dari pabrik tersebut.

Realisasi lanjutan pengembangan tersebut, ujarnya, diharapkan mampu menggenjot kapasitas produksi pabrik. Dengan begitu, jelasnya, pihaknya akan mampu secara maksimal mendukung program pemerintah dalam menggenjot pembangungan infrastruktur.

Sejalan dengan itu, dia menuturkan sebagai produsen baru pihaknya akan berkomitmen menjaga kualitas produk. “Groundbreaking line 2 akan memaksimalkan kapasitas pabrik dan mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Semoga rencana pemerintah dan kami bisa seiring,” kata Urip.

Warisan Bibit Waluyo
Data yang dihimpun Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), proyek pengembangan tersebut diresmikan Gubernur Jawa Tengah sebelumnya, Bibit Waluyo, pada Oktober 2012, dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp2,3 triliun. Pabrik semen yang berlokasi di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, akan berkapasitas produksi 2 juta ton per tahun.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap Star mampu menunjukkan sumbangsih nyata  kepada masyarakat, khususnya di sekitar lokasi industri, agar mampu meyakinkan khalayah tentang manfaat investasi.

Ganjar menilai keberadaan pabrik semen tentu penting untuk mendukung upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Meskipun begitu, dia mengakui seringkali banyak pihak yang mempertanyakan untung-rugi realisasi investasi di sektor industri tersebut.

Misalnya, dengan menunjukkan proses industri yang tetap menjaga kelestarian lingkungan. “Orang di luar sana banyak bertanya, semen itu memberi manfaat atau mudarat. Bisa ga ya? [produsen] Semen ini bisa ga memberi contoh go green? Saya harap ini bisa diwujudkan?” katanya.

Dituntut CSR
Industri yang padat modal tersebut, lanjut Ganjar, juga diharapkan mampu meilihat peluang untuk mengembangkan potensi daerah, baik dengan merealisasikan diversifikasi usaha yang padat karya maupun dengan program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) yang menjangkau banyak pihak.

“Sebab di sini, pengangguran dan kemiskinan masih tinggi. Sementara, Banyumas punya produk bagus, seperti batik dan gula semut. Dengan begitu, pemerintah dicintai rakyat, industri juga demikian,” ungkapnya.

Dia menegaskan pemda beraharap dalam setahun ke depan Star dapat merealisasikan penataan lingkungan di sekitar lokasi pabrik dan pengolahan limbah yang tepat. “Saya ingin lihat dalam setahun ke depan, ada pohon di tepi jalan agar tidak gersang, pengolahan limbah dan asap. Kita serahkan ke engineer, saya yakin bisa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya