SOLOPOS.COM - Kelima pemuda Semarang pelaku pengeroyokan saat memberikan keterangan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/10/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Gegara pacar digoda terus menerus, seorang pemuda di Semarang mengajak rekan-rekannya menghajar si penggoda hingga babak belur. Pemuda bernama Qoiril APP, warga Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, itu murka lantaran korban bernama Safki Koirul Huda berani mengajak kekasihnya berkencan melalui media sosial Instagram bak prostitusi online.

Peristiwa pengeroyokan ini bermula saat Qoiril mulai curiga lantaran akun Instagram kekasihnya kerap menerima direct message (DM) dari korban, pemuda asal Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Diam-diam Qoiril pun mengambil alih akun pacarnya dan menyiapkan strategi untuk mengerjai Safki.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Qoiril kemudian menceritakan niatnya tersebut kepada keempat temannya, masing-masing VA, TM, SK, dan SH. Atas dorongan kawan-kawannya itu juga, Qoiril akhirnya mengajak korban bertemui melalui akun Instagram sang pacar.

“Waktu dia tanya berapa harga spontan saya jawab Rp500.000 dan dia setuju. Lalu, kami sepakat bertemu di dekat perlintasan kereta api di Sleko, Bandarharjo,” jelasnya saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/10/2022).

Sesaat sebelum pertemuan pada Minggu (28/8/2022) pagi sekitar pukul 05.00 WIB itu, kelima pelaku menenggak minuman keras (miras) jenis ciu. Tak lama setelah itu, korban datang dan tanpa ragu kelima pelaku melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Pemuda di Semarang, 1 Meregang Nyawa

Dalam pengakuannya Qoiril mengatakan ia memukul menggunakan batu beserta VA. Sementara, ketiga pelaku lain mengaku hanya memukul dengan menggunakan tangan kosong dan menendang.

Namun Qoiril selaku pelaku utama tidak mengakui jika pertemuan berujung pengeroyokan korban tersebut merupakan idenya. Ia justru menyebut VA adalah otak di balik pengeroyokan tersebut.

“Saya memukul menggunakan helm dan memang melemparkan batu, tapi waktu itu korban masih mengenakan helm. Qoiril adalah yang pertama kali punya ide mengajak bertemu,” aku VA.

Baca juga: Terdampak Banjir, 475 Warga Mangkang Wetan Semarang Mengungsi

Kendati tidak mengalami luka berat, Safki yang bekerja sebagai karyawan swasta di Kota Semarang tetap memutuskan untuk melaporkan peristiswa yang menimpanya ke polisi.

Kasatreskrim Poresltabes Semarang. AKBP Donny Lombantoruan mengatakan, para pelaku dibekuk di rumah asing-masng “Korban hanya rawat jalan kaena hanya mengalami luka ringan. Sementara untuk para pelaku terancam hukuman kurungan maksimal sembilan tahun,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya