SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo. (Instagram-@ganjar_pranowo)

PAD atau pendapatan asli daerah Jawa Tengah (Jateng) targetnya tahun ini tak tercapai hingga memaksa Pemprov Jateng untuk membangun pabrik garam.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berencana mengoptimalkan investasi daerah untuk menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Langkah itu diambil karena target pendapatan asli daerah (PAD) utama yang berasal dari pajak kendaraan bermotor yang ditetapkan pada tahun ini tak tercapai.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Ganjar membeberkan, salah satu investasi yang akan diwujudkan adalah pembangunan lima pabrik garam di sekitar kawasan pantura dengan investasi Rp10 miliar/pabrik. Dengan adanya pabrik itu, garam tradisional yang nilai jualnya semula hanya Rp400/kg-Rp500/kg bisa ditransformasikan ke garam industri yang nilai jualnya sekitar Rp8.000/kg-Rp10.000/kg atau ke garam farmasi yang nilai jualnya mencapai Rp22.000/kg.

“Kenapa garam? Agar daulat pangannya cukup. Masak kita impor garam terus setiap tahun,” kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam acara Forum Grup Diskusi (FGD) dalam rangka pengawasan pelaksanaan UU No. 20/1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di Ruang Rapat Kantor Gubernur, Senin (6/12/2016).

Selain pabrik garam, Ganjar juga mewacanakan membuat semacam Bulog kecil (little Bulog) yang nanti berfungsi membeli beras petani di atas harga beli pemerintah. PNS di lingkungan Pemprov Jateng berjumlah sekitar 42.000 orang diimbau juga membeli beras dari Bulog kecil itu.

“Kalau saya buat little Bulog, kita investasi terus kemudian beras itu dari pemerintah dibeli Rp7.000/kg, tapi kita beli Rp7.100/kg pasti petani masuk ke kita. PNS saya yang besok berjumlah 42.000-an, kalau satu PNS saja beli 10 kg dengan harga Rp 8.000/kg, langsung dapat duit tiap bulan. Ini yang coba kita dorong. Tapi ini butuh keputusan politik yang luar biasa,” beber Ganjar seperti dilansir situs resmi Pemprov Jateng, Rabu (7/12/2016).

Tidak hanya investasi daerah yang akan dimaksimalkan, kemudahan pembayaran pajak juga terus dilakukan Pemprov Jateng demi mengoptimalkan PAD dari sektor pajak. Ganjar menilai persyaratan membayar pajak saat ini prosesnya masih sulit, sehingga banyak masyarakat yang enggan membayar pajak atau memilih menggunakan calo, bahkan menyuap petugas.

“Orang mau bayar pajak kenapa dipersulit? Kita lagi dorong, di samping pajak-pajak atau pendapatan yang potensial, teman-teman dari dinas pendapatan kita itu mendekati masyarakat buka di mal-mal. Tahun depan bisa bayar pajak di gerai-gerai dan toko-toko untuk mempermudah,” ujar Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya