SOLOPOS.COM - Ilustrasi batu mulia (JIBI/Solopos/Antara/Lucky R.)

Seorang pengunjung melihat sejumlah jenis batu mulia dalam pameran Batu Mulia di Mal Metropolis, Tangerang, Banten, Kamis (6/11). Beragam jenis batu mulia dari harga 500 ribu hingga 20 juta rupiah dipamerkan dalam Pameran Batu Mulia yang digelar hingga 9 November. ANTARA FOTO/Lucky R.

Ilustrasi batu mulia (JIBI/Solopos/Antara/Lucky R.)

Pameran batu mulia di gelar di Pasaraya Sriratu Semarang. Pameran ini menampilkan aneka batu mulia dari seluruh nusantara 

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Beragam batu mulia dari berbagai daerah yang bernilai puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah dipamerkan di Kota Semarang mulai 25 Februari hingga 1 Maret mendatang.

Pameran bertajuk Pameran dan Lomba Batu Mulia Indonesia Piala Walikota Semarang yang berlangsung di Pasaraya Sriratu Pemuda Semarang itu dibuka oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (25/2/2015).

Sedikitnya puluhan pengusaha batu mulia dari berbagai daerah meramaikan pameran itu, mulai dari Sidoarjo, Purbalingga, Maluku, Sumbawa, Aceh, Pulau Halmahera, hingga Kepulauan Raja Ampat, Papua.

Di puluhan stan dipajang beragam batu mulia, antara lain jenis bacan khas Halmahera, Maluku Utara, seperti Bacan Doko, Bacan Palamea, dan Bacan Obi, kemudian giok, rubi, dan blue saphire.

Kilau batu mulia beragam warna tampak menyemarakkan pameran itu, mulai hijau, kuning, biru, merah, hingga putih, baik yang kristal atau tembus pandang, hingga batu bergambar objek tertentu.

Hendra, pemilik Aceh Green Stone’s yang mengikuti pameran itu mengatakan, ada beberapa jenis batu khas Aceh, yakni Giok Aceh yang berwarna hijau dan batu Aswad yang berwarna hitam kehijauan.

“Sekilas, batu Aswad Aceh berwarna hitam, namun jika diterawang dengan cahaya akan menyembulkan warna hijau. Biasanya, batu Aswad ini untuk pengobatan karena bisa menyedot toksin,” katanya.

Untuk memperlihatkan khasiat batu Aswad, Hendra menunjukkan sebuah wadah berisi air bening yang kemudian ditetesinya dengan cairan obat antiseptik sehingga warna air menjadi kekuningan.

Setelah itu, ia memasukan batu Aswad yang masih berbentuk balok atau istilahnya masih mentah ke dalam wadah itu dan warna air yang semula kekuningan beberapa saat berubah menjadi bening.

“Saya jual harga batu-batu ini sekitar Rp100.000- Rp200.000 per balok kecil. Masih mentah memang, belum dibentuk. Kalau dulu sebelum ada booming batu mulia harganya lebih murah lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya