Jateng
Rabu, 12 April 2017 - 12:50 WIB

PAMERAN SEMARANG : 40 Penyandang Disabilitas Pamer Kreasi di Gedung Rimba Graha

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyandang disabilitas. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pameran dunia usaha diikuti penyandang disabilitas di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 40 pelaku usaha berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas turut meramaikan Pameran Inovasi dan Kreativitas Tenaga Kerja Khusus yang diselenggarakan di Gedung Rimba Graha Semarang, Jl. Pahlawan, Rabu-Kamis (12-13/4/2017).

Advertisement

Mereka memamerkan hasil kerja yang selama ini ditekuni dalam berbagai bidang usaha home industry, seperti modiste, miniatur pesawat, batik, modifikasi kendaraan untuk penyandang disabilitas, lukisan, kerajinan tangan, pembuatan topeng, tas, maupun makanan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Wika Bintang, mengatakan digelarnya pameran itu merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jateng kepada tenaga kerja disabilitas. Ia berharap pameran ini bisa dimanfaatkan para penyandang disabilitas sebagai ajang promosi.

Wika mengakui saat ini masih ada anggapan jika tenaga kerja berkebutuhan khusus tidak bisa bekerja secara produktif dan justru kontraproduktif terhadap kepentingan pemberi kerja. Untuk itu, pihaknya terus mendorong penyandang disabilitas agar lebih mandiri dengan wirausaha.

Advertisement

“Tidak dipungkiri penyandang disabilitas telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam pembangunan bangsa dan negara melalui berbagai aspek kehidupan. Karenanya, kami telah dan terus melakukan berbagai upaya, terobosan, langkah strategis terutama dalam pemberdayaan dan meningkatkan kualitas penyandang disabilitas di Jawa Tengah, khususnya untuk mendapatkan akses pekerjaan dan membuka lapangan pekerjaan,” terang Wika dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Selasa (11/4/2017).

Wika menambahkan peluang wirausaha bagi penyandang disabilitas memang menjadi prioritas untuk didorong mengingat peran mereka masih belum optimal di perusahaan, meski sudah ada Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disablilitas.

Padahal, berdasarkan pengamatannya, kebanyakan tenaga kerja berkebutuhan khusus justru lebih produktif ketimbang tenaga kerja bukan penyandang disabilitas.

Advertisement

“Pemprov Jateng tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan kepedulian masyarakat. Oleh karenanya, kami mengimbau masyarakat untuk hadir dan memeriahkan pameran ini. Bawa pulang produk mereka agar para penyandang disabilitas dapat berdaya. Disabilitas bukan untuk dikasihani tapi diberdayakan,” seru Wika.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif