Jateng
Rabu, 15 Juni 2022 - 14:20 WIB

Pamit Ngaji, Pemuda Pemalang Akhiri Hidup Terjun ke Bendungan

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR Semarang saat mencari keberadaan korban yang mengakhiri hidupnya dengan cara terjun ke Bendungan Sungapan, Rabu (15/6/2022). (Solopos.com-Basarnas SAR Semarang)

Solopos.com, PEMALANG — Diduga mengalami depresi, seorang pemuda di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat ke Bendungan Sungapan, Selasa (14/6/2022) sore. Sebelum mengakhiri hidupnya, pemuda berusia 25 tahun itu sempat berpamitan untuk pergi mengaji dengan mengendarai sepeda motor.

Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto, mengatakan jasad pemuda yang melakukan bunuh diri dengan terjun ke Bendungan Sungapan, Kabupaten Pemalang, itu telah ditemukan pada Rabu (15/6/2022) pagi sekitar pukul 10.10 WIB.

Advertisement

Menurut Heru, korban diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa dan saat ini masih dalam proses penyembuhan. “Ada dugaan korban sengaja menceburkan diri [ke bendungan] untuk mengakhiri hidupnya,” ujar Heru, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu siang.

Heru mengatakan sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat berpamitan kepada keluarga untuk mengaji. Ia juga membawa sepeda motor. Namun, korban rupanya tidak pergi mengaji seperti yang disampaikan. Korban justru menuju ke Bendungan Sungapan yang lokasinya berlainan desa dengan tempat tinggalnya.

Advertisement

Heru mengatakan sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat berpamitan kepada keluarga untuk mengaji. Ia juga membawa sepeda motor. Namun, korban rupanya tidak pergi mengaji seperti yang disampaikan. Korban justru menuju ke Bendungan Sungapan yang lokasinya berlainan desa dengan tempat tinggalnya.

Seusai kejadian tragis itu, tubuh korban sempat tenggelam dan hilang terbawa arus sungai. Basarnasar Kantor SAR Semarang yang menerima informasi adanya orang hilang di Bendungan Sungapan pun langsung menerjunkan regu pencarian.

Baca juga: Sejarah Pemalang Disebut Pusat Tanah Jawa

Advertisement

Upaya pencarian juga dibagi dalam tiga regu, di manaa satu regu melakukan penyelaman, dan dua regu melakukan penyisiran di bendungan hingga jembatan sejauh 2 kilometer (km).

“Tim selam Basarnas Semarang juga menggunakan alat aqua eye untuk mendeteksi objek yang diduga korban di sekitar tempat kejadian. Alhasil, ditemukan objek yang dicurigai sebagai jasad korban,” imbuhnya.

Baca juga: Salah Satu Anak Yang Diajak Ibunya Bunuh Diri di Pulokulon Meninggal

Advertisement

Setelah melakukan dua kali penyelaman, tim SAR pun akhirnya berhasil menemukan jasad korban di sekitar lokasi kejadian. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD M. Ashari, Kabupaten Pemalang, untuk menjalani pemeriksaan.

“Peringatan. Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Advertisement

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif