SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca panas dan terik. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Cuaca di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), hari ini, Selasa (12/9/2023), dikeluhkan sejumlah orang karena dirasa cukup terik atau panas. Suhu udara yang tergolong tinggi itu tidak hanya dikeluhkan warga yang beraktivitas di luar ruangan karena merasa kulit tersengat, tapi juga yang beraktivitas di dalam ruangan karena merasa gerah.

Menurut Koordinator Data dan Informasi (Datin) BMKG Jawa Tengah (Jateng), Iis Harmoko, suhu atau hawa panas yang terjadi di Semarang ini akan terus berlanjut hingga Oktober mendatang. Bahkan, puncak suhu yang panas ini akan terjadi pada Oktober nanti.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Secara klimatologis memang pada bulan-bulan ini [Septembr] suhunya memang panas. Nanti tertinggi di akhir Oktober. Di Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, suhu rata-rata 29,9 derajat Celcius hingga 36,6 derajat Celcius. Untuk hari ini di Semarang suhunya mencapai 36.5 derajat,” ungkap Iiis saat dihubungi, Selasa (12/9/2023).

Ia menjelaskan, hawa panas ini terjadi karena gerak semu matahari. Selain itu, posisi matahari pada bulan September sudah berada di atas garis khatulistiwa. Itu sebabnya hawa panas semakin terasa menyengat.

“Gerak semu matahari, posisi di September sudah di atas garis khatulistiwa, akan bergerak lagi ke selatan sampai dengan Desember. Nah Oktober ini matahari tepat di atas Pulau Jawa,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat banyak mengonsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Iis juga meminta masyarakat memakai pelindung kulit ketika berpergian agar aman.

“Jaga kesehatan, banyak minum air putih supaya tidak dehidrasi, gunakan pelindung kulit apabila bepergian, pakai masker juga untuk mengurangi efek debu dan asap,” imbaunya.

Sementara itu, salah satu warga Semarang Utara, Alfian, mengatakan suhu atau hawa panas di Kota Semarang seperti membakar kulitnya. Bahkan, dua kipas angin di rumahnya seperti tidak terasa.

“Panas banget, menyengat banget ke kulit kaya mau kebakar apalagi kalau siang. Minum es tetap panas, pakai kipas angin dua juga panas. Hawanya juga bikin batuk dan tenggorokan sakit saking keringnya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya