SOLOPOS.COM - Pemimpin Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Jawa, Akhmad Kholisun. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Perum Bulog Jawa Tengah (Jateng) menyatakan ada sekitar 1.100 ton beras SPHP yang disalurakan pihaknya ke berbagai wilayah di Jateng setiap harinya. Besarnya pengeluaran itu tak terlepas dari banyaknya permintaan masyarakat yang membuat stoknya menjadi langka baik di pasar tradisional maupun toko ritel modern.

Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Akhmad Kholisun, tak menampik bila ada fenomena panic buying beras SPHP di masyarakat imbas dari harga beras premium yang masih tinggi. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan permintaan beras SPHP hingga dua kali lipat.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Sebetulnya kita sudah rutin menyalurkan [beras SPHP] kepada pedagang. Kita sudah salurkan sesuai permintaan [pedagang]. Tapi memang sangat banyak [permintaan], bahkan hingga dua kali lipat. Akibatnya, yang terdistribusi langsung habis,” ungkapnya kepada Solopos.com di kantornya, Rabu (28/2/2024).

Kendati telah menyalurkan sesuai permintaan, Akhmad menjelaskan dalam penyaluran beras SPHP ini peruntukannya khusus kepada para pedagang beras yang punya komitmen menjual beras sesuai ketentuan Bulog atau sesuai patokan harga eceran tetap (HET). Rp54.500 per 5 kg. Oleh sebab itu, bagi pedagang yang kedapatan menjual beras SPHP di luar HET, pihaknya mengancam akan menjatuhkan sanksi tegas berupa penyetopan saluran penjualan.

“Sampai saat ini, kita per harinya itu bisa 800-1.100 ton [beras SPHP terdistribusi]. Selasa [27/2/2024] kemarin misal, kita sampai 1.150 ton yang disalurkan, baik 5 kg maupun 50 kg. Jadi memang saat ini serapan masyarakat di pasar, toko dan ritel sedang besar. Dan akan kita upayakan terus [distribusi atau tambah kuota],” tegasnya.

Menyikapi fenomena kelangkaan ini, Bulog Jateng akan mengkaji kemungkinan untuk menambah volume penyaluran beras SPHP dengan melihat tingkat serapan masyarakat. Adapun untuk harga beras di pasaran saat ini, pihaknya mengeklaim mulai ada penurunan seperti di Kabupaten Pemalang, Solo dan Pekalongan yang turun sekitar Rp300-Rp400 per hari.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Peterongan, Kota Semarang, meminta pemerintah menambah jatah atau kuota beras program SPHP. Hal ini menyusul banyaknya permintaan atas beras SPHP hingga membuat stoknya mulai langka dalam beberapa hari terakhir.

“Jatahnya [beras SPHP] sebenarnya masih sama, yakni 50 kg per pekan. Tapi, enggak sampai satu jam [dipasok] langsung habis, karena murah. Beras SPHP biasanya banyak diburu pedagang warteg [warung makan Tegal], sate, dan lainnya,” kata pedagang Pasar Peterongan, Ninik, 54.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya