Jateng
Minggu, 8 Mei 2016 - 07:50 WIB

PARKIR SALATIGA : Mobil Salatiga Bertambah, Target UPTD Perparkiran Tak Berubah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi parkir di tepi jalan (JIBI/Solopos/Dok.)

Parkir Salatiga tak menaikkan target pendapatan, padahal tahun 2015 lalu target itu telah terlewati.

Semarangpos.com, SALATIGA — Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran Dinas Perhubungan, Komunikasi, Budaya dan Pariwisata (Dishubkombudpar) Kota Salatiga tak menaikkan target pendapatan pada tahun 2016 ini. Bahkan, meskipun pada tahun 2015, pendapatan yang berhasil diperoleh melebihi target yang telah ditetapkan.

Advertisement

Kepala UPTD Perparkiran Dishubkombudpar Kota Salatiga, Agus Nur Solichin, mengaku dari target yang ditetapkan pada 2015 lalu, yakni Rp1 miliar, parkir daerah mampu meraih pendapatan mencapai Rp1,1 miliar. Meski demikian, pencapaian 10% dari target yang ditetapkan itu tak membuat pihaknya menaikkan target di 2016 ini.

“Target tahun ini tetap sama seperti tahun lalu, yakni Rp1 miliar. Kalau pun ada perubahan, mungkin akan dibahas pada APBD Perubahan nanti,” ujar Agus saat dijumpai Semarangpos.com di Kantor Satlantas Polres Salatiga, Rabu (27/4/2016) .

Agus menambahkan ada beberapa alasan kenapa pihaknya tak mau menaikkan target pendapatan parkir daerah. Salah satu alasan itu tak lain karena mulai menjamurnya para pengguna kendaraan roda empat di Kota Salatiga.

Advertisement

“Kendaraan roda empat memang membayar tarif parkir lebih mahal daripada roda dua. Tapi, memakan lebih banyak tempat sehingga mengurangi pendapatan para juru parkir. Tempat yang seharusnya bisa digunakan untuk lima-enam motor, kalau dipakai mobil hanya satu,” aku Agus.

Agus mengaku ada beberapa lokasi yang saat ini menjadi sumber pendapatan parkir di Kota Salatiga. Beberapa daerah itu, antara lain yakni sepanjang Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) dan Jalan Sukowati.

“Kalau di Jensud, sumber pendapatan terbesar berada di wilayah sekitar Pasar Raya. Sementara, kalau di Jalan Sukowati, ya di seputar klenteng. Kalau daerah lainnya, seperti Jl. Diponegoro, sudah sulit karena biasanya toko-toko atau restoran di daerah itu, parkirnya sudah dikelola secara pribadi,” imbuh Agus.

Advertisement

Meski memprediksi pendapatan parkir tahun ini tak meningkat, ia tetap optimistis. Kondisi ini tak lain karena munculnya tempat-tempat usaha baru di sekitar lokasi-lokasi yang strategis.

“Banyaknya toko-toko maupun warung baru yang didirikan ini tentu berpotensi menambah pendapatan parkir kami. Selain itu, juga membuka lapangan kerja baru bagi warga yang belum punya pekerjaan,” imbuh Agus.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif