SOLOPOS.COM - Kanit Dikyasa Satlantas Polres Salatiga, Ipda Mia Novrila Safitri (berdiri depan), tengah memberi pengarahan kepada para juru parkir di halaman depan Satlantas Polres Salatiga, Rabu (27/4/2016). Para juru parkir ini mendapatkan pelatihan Rupawan atau juru parkir warga keselamatan. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Penataan parkir Salatiga dilakukan oleh Satlantas Polres Salatiga dan Dishubkombudpar Salatiga dengan memberikan berbagai pelatihan kepada para juru parkir (jukir), salah satunya yakni ilmu bela diri.

Semarangpos.com, SALATIGA – Pelayanan terhadap masyarakat dari para juru parkir (jukir) tak hanya sebatas dalam mengatur kendaraan di tempat parkir. Pelayanan jukir juga bisa berasal dari pertolongan kepada masyarakat yang tertimpa musibah atau korban kejahatan saat di lokasi parkir.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Atas alasan itu pulalah, Dinas Perhubungan, Komunikasi, Budaya dan Pariwisata (Dishubkombudpar) dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Salatiga membekali para jukir di Kota Salatiga ilmu bela diri. Pembekalan ini diberikan dalam pelatihan bertajuk Rupawan (juru parkir warga keselamatan) di halaman depan Kantor Satlantas Polres Salatiga, Jl. Diponegoro, Salatiga, Rabu (27/4/2016).

Sebanyak 50 tukang parkir yang terdata secara resmi di Dishubkombudpar Salatiga ikut serta dalam pelatihan ini. Mereka tak hanya dibekali ilmu bela diri, namun juga cara baris berbaris, meniup peluit, hingga tata cara berkoordinasi dengan aparat kepolisian.

“Kami senang sekali, Satlantas Polres Salatiga mau membekali rekan-rekan kami dengan sederet pelatihan. Setidaknya pelatihan ini bisa membuat para jukir yang ada di Salatiga lebih disiplin,” ujar Kepala UPTD Perparkiran Dishubkombudpar Kota Salatiga, Agus Nur Solichin, saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela pelatihan.

Agus menjelaskan dari total 502 tukang parkir yang ada di Salatiga, 101 di antaranya merupakan tukang parkir resmi yang terdata di UPTD Perparkiran Dishubkombudpar Salatiga. Sementara, sisanya merupakan tukang parkir pocokan atau freelance.

“Hanya yang tukang parkir resmi yang kami berikan pelatihan ini. Saat ini baru 50 orang, sisanya menyusul,” imbuh Agus.

Kasatlantas Polres Salatiga, AKP Edy Sutrisna, menilai pelantihan ini sangat penting bagi para jukir, terutama dalam berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Sekarang kan banyak kasus kejahatan yang terjadi di tempat parkir. Oleh karena itu, kami bekali para tukang parkir ini cara bagaimana melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian jika hal-hal semacam itu terjadi di wilayahnya,” terang Edy.

Sementara itu, salah satu tukang parkir, Siti Mutminah, 43, mengaku senang mendapat pembekalan dari petugas kepolisian. Pembekalan itu memberikan tambahan pengetahuan baginya tentang tata cara memarkir kendaraan pelanggan yang benar dan tidak menyalahi aturan lalu lintas.

“Senang. Kita jadi lebih tahu tentang aturan lalu lintas yang benar. Selama ini kan banyak tukang parkir yang sering kali ngawur dan melanggar aturan. Dengan pelatihan ini, kita jadi lebih tahu,” tutur perempuan yang biasa beroperasi di seputar Lapangan Pancasila itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya